Jakarta – Seringkali pada satu titik perjalanan hidup, seseorang akan dihadapkan dengan pilihan-pilihan sulit. Apalagi, jika rentetan pilihan itu punya tingkat kesulitan yang sama beratnya. Tetapi, filosofi I Dewa Made Susila, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance, tidak perlu takut untuk memilih satu diantara pilihan-pilihan sulit yang ada. Choose your hard!
Namun, memilih juga harus cermat. Pilihlah yang paling punya manfaat positif lebih banyak. Suatu hari, Made, panggilan akrabnya, juga pernah berhadapan dengan pilihan hidup yang cukup pelik. Ia harus memilih antara tetap berada di dalam “tempurung”-nya atau keluar darisana. Dalam arti, tetap tinggal di tanah kelahiran atau merantau. Bagi Made, saat itu, kedua pilihannya sama-sama sulit.
Baca juga: Kuartal I 2024, Laba Bersih Adira Finance Naik 4 Persen Jadi Rp432 Miliar
Made tumbuh besar di lingkungan petani dan pengrajin pahat di daerah Ubud, Bali. Ia habiskan masa kecil di kampung halamannya itu, yang sejak puluhan tahun silam terkenal sebagai kawasan persawahan, pusat kerajinan tangan dan kesenian. Kata Made, tinggal pilih saja, besarnya mau jadi petani atau pengrajin pahat. Sang Ayah juga seorang petani, yang kemudian alih profesi jadi pengrajin pahat.
Awalnya, kehidupan Made berjalan seperti biasa. Seiring berjalannya waktu, hatinya terasa gusar. Walaupun masa depan pria kelahiran pulau dewata, 51 tahun lalu ini sudah tergambarkan oleh dua mata pencaharian antara petani atau pengrajin pahat, tetapi sesungguhnya ia berontak. Jauh di dalam lubuk hatinya, Made ingin menggapai sesuatu yang lebih besar. Terbesit di benaknya, satu profesi untuk menaikkan derajat hidupnya; Dokter.
“Karena bapak dan ibu saya buta huruf, tidak pernah cerita (tentang) sekolah. Kalau (saya) begini terus, akan susah terus juga. Akhirnya, saya memutuskan untuk sekolah. So, dari SMP sampai SMA – karena tidak suka pertanian – saya jadi pemahat untuk membiayai sekolah. Dan, saya memilih untuk jadi Dokter biar hidup saya naik,” kata Made, kepada Infobank, di Kantor Pusat Adira Finance, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.
Baca juga: Begini Proyeksi Industri Multifinance, Paylater, hingga Pinjol di Ramadan 2024 dari Regulator dan Asosiasi
Di tengah segala keterbatasan, Made mulai merencanakan jalan hidupnya sendiri. Ia habiskan masa remajanya untuk sekolah, belajar sekaligus bekerja sambilan sebagai pengrajin pahat di kios milik Ayahnya. Kesehariannya ini pun melatih insting berbisnis dan mental baja Made sedari dini. Selepas pulang sekolah, Made tidak bermain seperti anak remaja lain.
Ia harus keliling pulau Bali, pergi ke Denpasar untuk membeli perlengkapan memahat, ke Kintamani membeli kayu, atau ke Kuta mengantar barang untuk pembeli. Semua perjuangan dan kerja keras itu ia lakukan demi meraih mimpinya menjadi seorang Dokter. (*) Ayu Utami
Baca laporan selengkapnya di kolom Profil Hal. 58, Majalah Infobank No. 553 Edisi Mei 2024
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More