Perbankan

Miliki Ekositem Loyal, BPR Dinilai Akan Mudah Terapkan Digitalisasi

Jakarta – Head of Digital Strategy Allo Bank, Destya Pradityo mengungkapkan bahwa teknologi akan sangat krusial ke depannya. Oleh karena itu, perbankan harus beradaptasi terhadap teknologi yang ada dalam meningkatkan nilai tambah bisnis yang sudah dimiliki.

Khususnya bagi Bank Perekonomian Rakyat (BPR), yang semestinya harus terus melakukan transformasi untuk layanan perbankannya.

Baca juga: Perbarindo Ungkap Tantangan BPR Dalam Bertransformasi Digital

Apalagi, nasabah BPR memiliki nasabah loyal, yang mana tidak mudah didekati oleh bank-bank besar karena BPR mengetahui kondisi yang ada di daerah tersebut. Sehingga, bisa menjadi nilai tambah bagi BPR untuk terus melakukan digitalisasi.

“BPR ini punya itu memiliki customer yang sangat loiyal yang ada di daerah tier 3 atau tier 4, yang mana nasabah ini tidak mudah diakusisi oleh eksisting player seperti bank-bank besar. Karena untuk mengakusisi nasabah seperti ini dibutuhkan approach yang benar-benar localize. Karena lokalisasi ini justru menjadi value added yang sangat penting,” kata Destya dalam Webinar Transformasi BPR Di Tengah Ketatnya Persaingan dan Era Digitalisasi yang diselenggarakan Infobank, Jumat 15 September 2023.

Selain itu, jika berbicara tentang digitalisasi, tambah Destya, hal ini erat sekali kaitannya dengan lokalisasi atau kebutuhan yang spesifik dari segmen nasabah yang akan dimasuki.

“Contohnya, ekosistem petani pasti butuh untuk melakukan bayar-bayar, beli pupuk atau sewa lahan dan sebagainya atau beli bibit. Untuk melakukan payment system, itu harus terintegrasi dengan kapabilitas yang sudah dimiliki lembaga jasa keuangan yang sudah di regulasi oleh OJK,” ungkapnya.

Baca juga: Ini 5 Hal yang Perlu Disoroti BPR untuk Hadapi Transformasi Digital

Hal yang sama juga terkait dengan pinjaman atau kredit, investasi, dan produk asuransi, dimana yang bisa menyediakan secara regulasi yang benar adalah lembaga-lembaga yang sudah memiliki ijin dari OJK.

“Kehadiran BPR itu sangat erat kaitannya untuk menyediakan solusi-solusi seperti itu. Jadi kita kalau ngomongin ekosistem sudah sangat pas untuk bPR ini, yang mana ini belum tentu bisa dideketin sama player-player besar, karena dari sudut pandang kota besar masuk ke daerah yang spesifik kebutuhannya pasti membutuhkan waktu dan belum tentu bisa dieksekusi,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

6 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

9 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

10 hours ago