Ilustrasi: Pembangunan perumahan. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyebutkan bahwa generasi milenial berpeluang untuk tidak memiliki rumah atau homeless akibat gaji dari pekerjaan yang diterima tidak sebanding dengan kewajiban uang muka dan cicilan rumah.
“Milenial ke depan itu homeless, karena apa? gaji yang diterima dengan kewajiban uang muka dan cicilan itu saya rasa sulit,” ucap Sekretaris DJKN, Dedi Syarif Usman dalam Media Briefing seperti dikutip 1 September 2023.
Baca juga: Pemerintah Sudah Alokasikan Anggaran Pembangunan Rumah Untuk MBR, Segini Nilainya
Melihat hal tersebut, Dedi pun menjelaskan bahwa, Pemerintah saat ini telah membentuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan gaji di bawah Rp8 juta per bulan untuk mendukung masyarakat dalam memiliki rumah layak huni.
“Pembagian FLPP dalam bentuk pembiayaan investasi Pemerintah. Peogram ini untuk masyarakat berpenghasilan rendah yaitu Rp8 juta ke bawah dengan suku bunga fixed 5 persen selama 20 tahun,” imbuhnya.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan milenial sulit memiliki rumah saat ini adalah adanya riwayat kredit yang buruk pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) akibat terlalu sering mengedepankan keinginan gaya hidup dibandingkan kebutuhan masa depan.
Baca juga: Milenial Ingin Cepat Punya Rumah, Ini Saran Perbankan
Meski begitu, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Heliantopo menyatakan, bahwa milenial masih tetap bisa memiliki rumah tanpa riwayat SLIK, dengan memilih perumahan yang menyediakan pilihan pembayaran dengan skema cicilan tanpa bunga.
“Di beberapa perumahan itu ada tunai bertahap, jadi kadang dia beli rumah dikasih boleh nyicil tanpa bunga langsung ke developer itu bisa tanpa bi checking (SLIK),” ujar Heliantopo dalam kesempatan yang sama. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More