Categories: Keuangan

Migrasi Chip Kartu Debit, Butuh Waktu Lebih Lama

Jakarta – Bank Indonesia (BI) sampai saat ini masih mengkaji implementasi migrasi kartu debit dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dari teknologi magnetic stripe ke teknologi chip. Pasalnya, tingkat keamanan teknologi chip jauh lebih baik dibandingkan teknologi magnetic stripe.

Deputi Gubernur BI, Ronald Waas mengaku, penerapan teknologi chip pada kartu debit/ATM memang membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan penerapan teknologi chip pada kartu kredit. Meski dalam ketentuannya dapat diterapkan akhir tahun ini, namun BI perlu mereview kembali.

“BI sudah mengeluarkan ketentuan memang untuk akhir tahun ini dapat mencoba migrasi ke kartu chip, tapi kami akan me-review kembali dan ternyata penggunaan teknologi chip pada kartu debit tidak semata-mata pada kartunya saja,” ujar Ronald di Gedung BI, Jakarta, Selasa, 17 November 2015.

Menurutnya, implementasi migrasi kartu debit/ATM dari teknologi magnetic stripe ke teknologi chip akan dilakukan secara bertahap. Hal ini sejalan dengan jumlah kartu debit yang hampir mencapai 120 juta kartu. Penerapan teknologi chip mau tak mau juga menuntut perubahan pada mesin ATM-nya.

“Jumlah kartunya sendiri sekarang pada debit itu 119 juta koma sekian, itu baru kartunya saja. Ini juga menuntut perubahan pada mesin atmnya, mesin atm sendiri hampir 100 ribu yang dimiliki bank-bank, yaa sekitar 97 ribu dan mesin EDC (electronic data capture) juga yang jumlahnya sekitar 1 juta lebih,” tegasnya.

Adanya perubahan-perubahan tersebut, telah menuntut BI untuk benar-benar dapat menatanya lebih baik lagi. Oleh sebab itu, dalam penerapan migrasi dari teknologi magnetic ke teknologi chip pada kartu debit/ATM, diharapkan dapat berjalan secepatnya dan melindungi konsumen dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“BI tidak ingin konsumen dirugikan karena ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan, karena ini ada kartunya, ada ATM-nya, EDC-nya. Itu semua harus kita lihat secara menyeluruh agar konsumen tidak dirugikan,” tutup Ronald. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

6 hours ago

Pengacara Babay Parid Wazdi Tegaskan Dakwaan JPU Kabur dan Salah Orang

Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More

6 hours ago

Arief Mulyadi Leader Bertangan Dingin PNM Sabet CEO of The Year 2025 Infobank

Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More

7 hours ago

Kredit Sritex, Babay Parid Wazdi Tegaskan Tidak Terlibat Rekayasa

Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More

7 hours ago

Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin Dinobatkan TOP CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More

8 hours ago

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

8 hours ago