Perbankan

Meski Penuh Tantangan, Bank Mega Syariah Harap Bisnis Wealth Management Tumbuh 10 Persen di 2024

Jakarta – Bank Mega Syariah mencermati tantangan pertumbuhan pasar untuk produk wealth management syariah. Dibanding produk konvensional, laju bisnis wealth management syariah memang lebih lambat. Meski begitu, potensi pasar ke depannya diyakini cukup menjanjikan.

Seperti diungkapkan Product Development & Portofolio Division Head Bank Mega Syariah Veronica H Sisilia. Menurutnya, bisnis wealth management syariah dihadapkan sejumlah tantangan. Utamanya terkait dengan struktural industri syariah. Contohnya terkait dengan akses investasi pada instrumen-instrumen yang kurang sesuai dengan prinsip syariah.

“Contohnya apa yang ada diproduk reksa dana syariah (misalnya) boleh ada di konvensional, apa yang ada di konven nggak boleh ada di syariah,” jelas dalam media gathering di Jakarta, 25 Oktober 2024.

Kemudian, lanjutnya, terkait dengan kompetensi tenaga kerja. Tidak sedikit tenaga kerja di industri syariah adalah pendatang baru. Ini tentunya memerlukan sertifikasi khusus dan prosesnya memakan waktu.

“Sertifikasi bagi para tenaga kerja di sektor ini sangat penting. Kami akan mempercepat proses sertifikasi bagi karyawan agar siap melayani pasar. Kami juga mencanangkan anggaran khusus untuk itu,” tambahnya.

Dengan sertifikasi tersebut, diyakini tenaga kerja Mega Syariah mampu melayani kebutuhan nasabah secara optimal.

Baca juga: Bank Mega Syariah Mudahkan Masyarakat Membuka Rekening Secara Digital

Potensi Pasar Luas

Mesi dihadapkan sejumlah tantangan, menurut Veronica potensi pasar dari produk wealth management syariah masih terbuka lebar dan menjanjikan ke depannya. Ini tak lepas dari jumlah penduduk Indonesia, yang mayoritas adalah muslim. Di sisi lain, minat masyarakat akan produk keuangan syariah juga terus meningkat.

“Saya melihat potensi yang masih banyak,” kata Veronica.

Oleh karenanya, dia menyakini bisnis wealth management di Bank Mega Syariah tetap bisa tetap tumbuh hingga akhir tahun.

“Kita yakin bisa growth hingga 10 persen,” tutup Veronica.

Baca juga: Wealth Management DBS Indonesia Targetkan Volume Bisnis Obligasi Tumbuh 50 Persen pada 2024

Strategi 2025

Menatap 2025, sejumlah strategi juga telah disiapkan Mega Syariah untuk mendorong pertumbuhan laju bisnis wealth management. Veronica menjelaskan, pada kuartal I 2025, pihaknya akan menambah kerja sama produk baru reksana dana syariah dengan manajer investasi terpercaya.

“Di kuartal I 2025, kita juga akan membuat Social Event dan Market
Update dari Professional Economist terkemuka, dan program akuisisi yang menarik,” jelas Veronica.

Tak kalah pentingnya, lanjut Veronica, pihaknya akan melakukan digital onboarding asuransi
umum syariah dan digital onboarding reksa dana syariah melalui M-Syariah untuk genjot bisnis wealth management.

“Ini kita akan lakukan pada kuartal 3 dan 4 di 2025,” tutupnya.

Galih Pratama

Recent Posts

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

6 mins ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editor’s Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

38 mins ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

1 hour ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

2 hours ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

2 hours ago