Market Update

Meski Pendapatan Naik, Laba RAJA Turun 4,1 Persen di September 2025, Apa Pemicunya?

Poin Penting

  • PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat pendapatan USD127,6 juta pada semester I 2025, tumbuh 3,3 persen dari tahun sebelumnya.
  • Meski pendapatan meningkat, EBITDA dan laba bersih turun masing-masing 1,5 persen dan 4,1 persen menjadi USD39,1 juta dan USD15,4 juta.
  • Total aset naik menjadi USD414,3 juta di semester I 2025 dari USD331,4 juta pada 2024, menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan sejak 2022 yang sebesar USD260,5 juta.

Jakarta – PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berhasil meraup pendapatan senilai USD127,6 juta di semester I 2025 atau naik 3,3 persen dari USD123,5 juta tahun sebelumnya.

Direktur RAJA, Ogi Rulino mengatakan bahwa, pendapatan perseroan tersebut didukung oleh segmen downstream yang merupakan perusahaan trading gas.

“Jadi membeli dan menjual gas, sehingga secara revenue hampir 60 persen dari total (pendapatan) Rukun Raharja. Dan sisanya dibagi dua, terkait dengan upstream dan downstream,” ucap Ogi dalam Paparan Publik Insidentil di Jakarta, 27 Oktober 2025.

Laba Turun Kala Pendapatan Naik

Meski demikian, EBITDA dan laba bersih RAJA justru mengalami penurunan di periode semester I 2025, yang masing-masing turun sebanyak 1,5 persen dan 4,1 persen menjadi USD39,1 juta dan USD15,4 juta.

VP Finance RAJA, Aldila Ayudia, menjelaskan penurunan pada EBITDA maupun laba bersih itu disebabkan adanya kenaikan operational expenditure (opex) sekitar USD2,6 juta.

“Dan satu lagi karena adanya penurunan bagian laba entitas asosiasi. Nah ini terkait dengan investasi kami di Blok Cepu itu sekitar USD0,6 juta,” ujar Aldila dalam kesempatan yang sama.

Sementara dari sisi aset, kata Aldila, total aset perseroan mengalami kenaikan menjadi USD414,3 juta di semester I 2025 dari tahun 2024 sebesar USD331,4 juta.

“Kenaikan total aset tersebut konsisten meningkat sejak tahun 2022 senilai USD260,5 juta,” jelas Aldila

Jika dirinci, total liabilitas dan ekuitas mengalami kenaikan di semester I 2025, yang masing-masing tercatat USD190,1 juta dan USD224,2 juta. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

34 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

40 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago