Internasional

Meski Ekonomi Global Makin Stabil, Bank Dunia Peringatkan Tantangan Ini

Jakarta – Wakil Kepala Ekonom Bank Dunia Ayhan Kose mengumumkan bahwa kondisi ekonomi global saat ini semakin stabil. Di mana, pertumbuhan ekonomi bakal berkisar di angka 2,6 persen.

“Kita menyaksikan setelah pertumbuhan yang lemah selama tiga tahun berturut-turut, kita akan melihat pertumbuhan yang stabil pada tahun ini. Pertumbuhannya akan berkisar di angka 2,6 persen dan faktanya tahun depan kami mengharapkan sedikit kenaikan dari tahun ini,” ujar Kose, seperti dinukil VOA Indonesia, Jumat, 14 Juni 2024.

Ia mengatakan, saat ini kondisi ekonomi di negara-negara maju sangat baik dalam hal kebijakan moneter yang diharapkan dapat melonggar secara bertahap dan hal itu akan sangat membantu untuk tahun depan.

Baca juga: The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Isyaratkan Hanya Pangkas Satu Kali Tahun Ini

“Berkaitan dengan negara-negara berkembang, pertumbuhan akan berkisar sekitar 4 persen,” jelasnya.

Namun, di satu sisi, dirinya juga memperingatkan akan masih terjadinya tantangan di depan mata. Sebab, stabilitas pertumbuhan ini lebih lemah dibandingkan dengan apa yang disaksikan dalam dekade sebelumnya.

“Jika Anda melihat prediksi kami ke depan hingga 2026, kami memperkirakan 60 persen dari negara-negara akan tumbuh lebih lamban dibandingkan pertumbuhan yang mereka capai dalam dekade sebelum pandemil,“pungkasnya.

Baca juga: Bank Dunia Beri Warning Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Kepala Bank Sentral Amerika Jerome Powell mengatakan ekonomi tumbuh dengan laju yang solid, sementara perekrutan tenaga kerja tetap kuat.

“Inflasi sudah turun secara signifikan dari 7 menjadi 2,7 persen. Tetapi masih cukup tinggi. Kami tetap berkomitmen menurunkan inflasi ke target awal yaitu 2 persen untuk mendukung penguatan ekonomi yang akan memberi manfaat pada semua orang. Hari ini FOMC (Federal Open Market Committee) memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan,” bebernya.

Seperti diketahui, Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias Fed Fund Rate di level 5,25-5,5 persen pada Rabu (12/6), waktu setempat. (*).

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago