Meski 268 Saham Ambruk, IHSG Ditutup Menguat ke Level 6.957

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup pada zona hijau pada level 6957,83 atau menguat 0,52 persen dari dibuka pada level 6921,72 pada pembukaan perdagangan hari ini (29/8). 

Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan, bahwa pergerakan indeks IHSG hari ini dipengaruhi oleh sikap spekulasi pasar yang mempercayai bahwa suku bunga The Fed diperkirakan tidak akan dinaikkan pada bulan depan.

“IHSG dan bursa Asia bergerak menguat menyusul penguatan yang terjadi di bursa global. Hal ini dipengaruhi oleh sikap spekulasi pasar yang mempercayai bahwa suku bunga The Fed diperkirakan tidak akan dinaikkan pada bulan depan,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 29 Agustus 2023.

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Baru Soal Nasabah Pasar Modal, Begini Isinya

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 268 saham terkoreksi, 256 saham menguat, dan 230 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 28,38 miliar saham diperdagangkan dengan 1,21 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,66 triliun. 

Lalu, seluruh indeks juga mengalami penguatan, seperti IDX30 menguat 0,65 persen menjadi 499,73, LQ45 menguat 0,60 persen menjadi 964,03, SRI-KEHATI menguat 0,32 persen menjadi 444,76, dan JII menguat 0,56 persen menjadi 561,24.

Kemudian, hanya beberapa sektor yang mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor siklikal melemah 0,29 persen, sektor transportasi melemah 0,21 persen, sektor industrial melemah 0,19 persen, dan sektor energi melemah 0,11 persen.

Lalu, sektor lainnya mengalami penguatan, di antaranya adalah sektor infrastruktur menguat 1,81 persen, sektor teknologi menguat 1,56 persen, sektor kesehatan menguat 1,08 persen, sektor bahan baku menguat 0,93 persen, sektor properti menguat 0,83 persen, sektor non-siklikal menguat 0,10 persen, dan sektor keuangan menguat 0,06 persen.

Baca juga: 3 Sektor Ini Bakal Dongkrak IHSG hingga Akhir Tahun

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML), dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI). Sedangkan saham top losers adalah PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), dan PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago