Moneter dan Fiskal

Meroket 35,5% Realisasi Investasi RI Kuartal II-2022 Tembus Rp302,2 Triliun

Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia disepanjang kuartal II-2022 sebesar Rp302,2 triliun, tumbuh 35,5% year on year (yoy).

“Ini menunjukan bahwa ditengah kondisi global yang tidak menentu Indonesia masih tetap dipercaya sebagai salah satu negara tujuan investasi dari negara-negara diluar Indonesia,” ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/BKPM dalam Konferensi Pers, Rabu, 20 Juli 2022.

Adapun realisasi investasi pada kuartal I-2022 terbagi dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp139 triliun atau tumbuh 30,8% yoy dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun, tumbuh 39,7% yoy.

Sementara itu, investasi di jawa tumbuh 32,9% atau sebesar Rp145,1 triliun dan di luar Jawa tumbuh 38% atau sebesar Rp157,1 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Sejak kuartal III 2020 investasi diluar pulau jawa itu sudah lebih dominan, ini artinya kami tetap konsisten untuk mendorong percepatan investasi diluar pulau jawa sebagai bentuk dari penciptaan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru, dalam rangka mewujudkan keadilan pertumbuhan ekonomi,” jelas Bahlil.

Selanjutnya, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp48,2 triliun, industri prtambangan Rp33 triliun, industri perumahan, Kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp26,7 triliun, industri transportasi, Gudang dan telekomunikasi sebesar Rp25,6 triliun, terakhir industri makanan sebesar Rp22,4 triliun.

Baca juga : Realisasi Investasi 2022 Ditargetkan Capai Rp1.200 Triliun

“Ini menunjukan bahwa investasi sekarang sedang berkembang, itu adalah investasi industri realisasi di sektor hilirisasi pertambangan dan mesin, tapi yang menarik lagi industri makanan jalan, ini dalam rangka mendorong agar tidak terjadi deindustrilalisasi, jadi ini punya korelasi bahwa investasi didorong bukan di sektor jasa tapi di sektor produktif,” jelas Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan negara asal PMA pada kuartal II-2022 adalah, Singapura sebesar US$ 3,1 miliar, Tiongkok sebesar US$ 2,3 miliar, Hong Kong sebesar US$ 1,4 miliar, Jepang sebesar US$ 0,9 mliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 0,8 miliar. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Sepekan Turun 0,84 Persen, Kapitalisasi Pasar Rp12.888 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

4 hours ago

Dharma Polimetal (DRMA) Sukses Bukukan Penjualan Rp4 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten terkemuka dalam manufaktur komponen otomotif di Indonesia,… Read More

5 hours ago

Tingkatkan Layanan Digital, Bank Banten Hadirkan Fitur Pembayaran QRIS di Jawara Mobile

Tangerang – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk terus meningkatkan fitur di aplikasi mobile banking,… Read More

5 hours ago

Perbaiki Tata Kelola, Pembiayaan KB Bukopin Finance Melonjak 193,99 Persen per September 2024

Jakarta – Upaya perbaikan yang dilakukan KB Bukopin Finance (KBBF) selama dua tahun terakhir berbuah… Read More

6 hours ago

Legislator Sebut Pertamina Mampu Dukung Swasembada Energi, Ini Alasannya

Jakarta - Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno optimistis Pertamina mampu mendukung upaya Pemerintahan Prabowo… Read More

7 hours ago

Cara BRI Bantu Perluas Penjualan Produk UMKM di Indonesia

Jakarta – Berbagai inisiatif dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam memberdayakan pelaku Usaha… Read More

7 hours ago