Perbankan

Meroket 106,47 Persen, Laba BRK Syariah Jadi Rp79,72 Miliar di Kuartal I 2024

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri (BRK) Syariah berhasil membukukan laba bersih Rp79,72 miliar di kuartal I 2024. Raihan laba bersih BRK Syariah ini meroket 106,47 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp38,61 miliar.

Merujuk laporan keuangan yang dipublikasi 13 Mei 2024, capaian laba bersih BRK Syariah ini ditopang oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 7,54 persen menjadi Rp316,89 miliar, dari sebelumnya Rp294,66 miliar.

Jika dirinci, pendapatan dari hasil musyarakah melejit 184,46 persen menjadi Rp176,36 miliar dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp62 miliar.

Baca juga: Tumbuh 1,6 Persen, Laba Bank BJB Jadi Rp453 Miliar di Kuartal I 2024

Sedangkan pendapatan dari penyaluran dana tercatat sebesar Rp817,69 miliar, atau terkoreksi 11,37 persen dibanding sebelumnya sebesar Rp922,66 miliar.

Perseroan juga berhasil menekan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang tercatat 87,39 persen, dari sebelumnya berada di level 94,18 persen. Ini artinya, semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan bisnisnya.

Dari sisi intermediasi, BRK Syariah sepanjang tiga bulan pertama 2024 ini menyalurkan pembiayaan sebesar Rp20,35 triliun. Realisasi pembiayaan ini naik tipis 0,87 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama Rp20,17 triliun.

Jenis pembiayaan yang paling moncer adalah pembiayaan bagi hasil yang naik 14,87 persen menjadi Rp5,86 trilin, dari tahun sebelumnya yang berada di level Rp5,1 triliun.

Kualitas penyaluran pembiayaan tetap terjaga. Ini tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing/NPF gross berada di level 2,62 persen dan edangkan NPF nett berada di level 0,53 persen pada Maret 2024.

Baca juga: Disokong Pertumbuhan Kredit, J Trust Bank Kantongi Laba Bersih Rp44,02 Miliar di Kuartal I 2024

Sementara, dari sisi pendanaan, BRK Syariah berhasil menghimpun dana dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp25,42 triliun. Raihan DPK ini naik 8,25 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp23,49 triliun.

Adapun total aset BRK Syariah juga terkerek naik 2,33 persen menjadi Rp30,09 triliun, dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp29,34 triliun.

Galih Pratama

Recent Posts

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

4 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

4 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

6 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

8 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

8 hours ago

Pemerintah Bahas Revisi PP 51 Terkait Upah Minimum Provinsi

Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More

8 hours ago