Jakarta – Hasil merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) akan meningkatkan modal entitas baru dari kedua perusahaan yang bakal mendekati kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) IV atau bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2017, modal inti BTPN saat ini berkisar pada angka Rp13,83 triliun (bank only) atau Rp15,28T (konsolidasi). Sementara untuk modal inti SMBCI tercatat Rp8,56 triliun. Jika digabungkan, modal inti entitas baru itu akan mencapai Rp23,84 triliun. BTPN juga optimis, pasca merger, modal entitas baru akan mencapai Rp27 triliun atau mendekati BUKU IV.
Sedangkan jika dilihat dari total aset kedua bank tersebut tercatat, per September 2017 total aset BTPN mencapai Rp85,93 triliun. Kemudian, untuk total aset SMBCI sebesar Rp68,57 triliun sampai dengan kuartal III 2017. Jika kedua bank digabungkan asetnya, maka aset entitas baru tersebut akan mencapai Rp154,5 triliun.
Dengan demikian, total aset entitas baru hasil dari merger BTPN dengan SMBCI tersebut otomatis akan menyalip Bank Danamon yang total asetnya tercatat sebesar Rp148,59 triliun per akhir September 2017. Selain Danamon, dari sisi aset, entitas baru ini juga menyalip Bank OCBC NISP yang tercatat Rp149,76 triliun.
Direktur & Corporate Secretary BTPN Anika Faisal mengatakan, merger kedua bank yang dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation ini sejalan dengan arahan regulator dalam rangka konsolidasi sektor keuangan, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan sinergi sektor keuangan khususnya industri perbankan di Indonesia.
“Sekarang ini baru rencana ya (merger). Prosesnya saat ini baru mulai assesment,” ujar Anika saat diskusi terbatas di Jakarta, Senin, 29 Januari 2018.
Menurut Anika, inisiatif merger ini juga sejalan dengan adanya arahan dari para pemegang saham. Harapannya, kata dia, dengan aksi merger ini, maka size bank yang akan di gabung bakal menjadi lebih besar dan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar untuk perekonomian Indonesia
Asal tahu saja, porsi kepemilikan saham Sumitomo Mitsui Banking Corporation di BTPN tercatat sebesar 40 persen, sedangkan sisanya sebesar 40 persen dimiliki publik dan 20 persen dimiliki Summit Global Capital Management. Sementara kepemilikan saham Sumitomo Mitsui Banking Corporation di SMBCI mencapai 98,48 persen.
Sebelumnya, perseroan telah menerima surat dari pemegang saham, yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation, pada Kamis 25 Januari 2018 lalu perihal merger antara BTPN dan SMBCI. Perseroan memastikan, semua proses yang dijalankan akan mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (*)
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More
Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More
Jakarta - Accor, pemimpin global industri perhotelan, resmi mengumumkan kemitraan strategis global dengan Tiket.com, salah… Read More