News Update

Merger Bank Syariah BUMN Bakal Diberi Nama Bank Amanah

Jakarta – Kementerian BUMN pada hari ini (13/10) akan mengumumkan hasil penandatanganan  conditional merger agreement (CMA) tiga bank syariah BUMN yang dikabarkan bakal diberi nama ‘Bank Amanah’ dimana bank tersebut hasil dari merger PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.

Menurut sumber Infobanknews, meski penandatanganan CMA telah dilakukan, namun proses legalitas tersebut masih menunggu izin pernyataan efektifitas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang paling lambat dikeluarkan pada kuartal I-2021.

Selain itu, dikabarkan juga BRI Syariah akan menjadi induk usaha holding bank syariah pelat merah sebab kedudukan besaran aset dari induknya yakni Bank BRI masih lebih besar dibandingkan kedua bank lainnya yakni Bank Mandiri dan Bank BNI. Namun Kementerian BUMN belum memberikan penjelasan resminya.

Infobanknews sudah menghubungi direksi Bank Mandiri namun tidak direspons. Begitu pun Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.

Setelah ketiga BUS tersebut melakukan merger, maka total aset perbankan syariah milik himpunan bank-bank milik negara (Himbara) akan menjadi Rp214,6 triliun. Dari ketiga BUS Himbara, berdasarkan data Juni 2020 aset terbesar dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri Rp114,4 triliun, kemudian disusul oleh BNI Syariah Rp50,7 triliun, dan BRI Syariah Rp49,5 triliun.

Berdasarkan data OJK, market share dari keuangan syariah terdadap sistem keuangan di Indonesia per April 2020 mencapai 9,03 persen dengan total aset keuangan syariah Indonesia, tidak termasuk saham syariah, mencapai Rp1.496,05 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan, merger bank syariah dapat mengakselerasi keuangan syariah nasional serta meperkuat permodalan bank syariah di Indonesia.

“Realisasi penggabungan perbankan BUMN Syariah patut mendapatkan apresasi. Tentunya ini bank syariah bisa mencapai bank BUKU 4 dengan modal Rp30 triliun dan terbuka kedepannya bank syariah dapat meningkatkan layanan masyarakat dan mengakselerasi pengembangan keuangan syariah,” kata Heru belum lama ini.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memang menginginkan proses merger Bank Syariah secara cepat. Namun landasan hukum merger perbankan syariah BUMN baru akan dilakukan pada kuartal I-2021 menunggu izin dari OJK. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

3 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

4 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

4 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

5 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

5 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

6 hours ago