Oleh Ryan Kiryanto, Ekonom dan Co-Founder & Dewan Pakar Institute of Social, Economic and Digital (ISED)
SEBUAH analisis tentang prospek ekonomi global untuk 2023 dibubuhi dengan narasi pesimistis, yaitu malapetaka dan kesuraman. Tekanannya pada beragam kebijakan yang diramu sedemikian rupa untuk mengatasi krisis biaya hidup di berbagai negara, utamanya negara berpenghasilan rendah (low income countries).
Setelah rebound yang kuat dari pandemi pada 2021, kini semuanya berubah menjadi kian mencekam akibat perang Rusia vs Ukraina dan kebijakan penguncian (lockdown) di Tiongkok yang berkepanjangan untuk menekan kasus positif COVID-19 menjadi nol (zero COVID-19 policy).
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More