Sikka–Leonardus Lelaona, nasabah BRI di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekarang memiliki kesibukan baru. Bila sebelumnya dia hanya melayani jual beli barang kelontong dan roti sekarang dia juga melayani transfer antarbank, pembelian pulsa, pembayaran cicilan motor dan berbagai transaksi yang umumnya bisa dilakukan di ATM atau cabang bank.
Tidak hanya itu, Leonardus juga bisa melayani pembukaan rekening simpanan dan merujuk aplikasi pinjaman. Leonardus sudah enam bulan menjadi agen BRILink sekaligus agen Laku Pandai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
“Awalnya ditawari sama pegawai BRI, dia lihat saya jual pulsa juga, lalu dia bilang ada alat yang bisa jual pulsa, bisa buat simpan, setor juga, lalu saya coba,” kata dia di Maumere, Kamis, 31 Desember 2016.
Awalnya ia mengaku sulit menawarkan jasa, pasalnya masyarakat belum mengenal layanan Laku Pandai. Namun lambat laun masyarakat mulai mengenalnya sebagai agen Laku Pandai. Selain dari mulut ke mulut, pihak BRI juga membantu menyosialisasikan keberadaan agennya. Keberadaan outlet BRI yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari tokonya justru menurutnya menjadi keuntungan tersendiri. Jika kantor BRI sedang tutup atau antri panjang, banyak nasabah yang lari bertransaksi di tokonya.
Sekarang setelah enam bulan menjadi agen, total transaksi yang melalui dia sudah mencapai Rp900 juta. Sementara komisi yang dia dapat bisa mencapai Rp2,5 juta.
Namun, bukan berarti tidak ada kendala yang dia hadapi. Ia mengaku, ketidakstabilan jaringan telekomunikasi menjadi penghambat kelancaran transaksi.
Setali tiga uang, Marlin agen Laku Pandai BRI di Wailiti, Sikka juga bisa meraup komisi Rp500 ribu hingga Rp600 ribu per bulan dengan total transaksi Rp50 juta sampai Rp60 juta. Pemilik toko kelontong ini rajin memasarkan jasanya pada para pelanggan, tetangga dan tukang ojek.
“Orang kalau ke BRI kan harus ngojek Rp14.000 bolak-balik, kalau lewat saya Rp2.000. Ke tukang ojek juga saya bilang kalau mau cicil motor enggak usah ke kantor BRI, daripada dia antri panjang, dia sudah bisa ngojek berapa kali,” kata Marlin.
Kepala Cabang BRI Maumere Ingot Sinaga mengatakan saat ini sudah ada 67 agen BRILink di Maumere dengan agen Laku Pandainya mencapai 18 orang. Sementara untuk Kantor Wilayah Denpasar target agen Laku Pandainya mencapai 4262, dan sekarang sudah 2749 agen. (*) Ria Martati
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
View Comments
Ini Proyek BRI laku pandai banyak korupsi nya. Pengadaan Alat Laku pandai nya pun banyak kolusi dan kkn.
Keliatan nya saja bagus diluar, tapi membuat bank menjadi rugi.