Analisis

Menuju Tahun Politik, IKNB Diproyeksikan Tetap Tumbuh di 2018

Jakarta- Industri Keuangan Non Bank (IKNB) diproyeksikan akan terus menunjukkan pertumbuhannya pada tahun 2018 mendatang. Hal tersebut tercermin dari aset IKNB hingga kuartal tiga tahun ini menunjukan perkembangan yang menjanjikan.

“Kesehatan keuangan industri asuransi secara umum sampai dengan saat ini dalam kondisi baik. Hal tersebut tercermin dari kondisi aset dan indikator lain yang masih menunjukan pertumbuhan,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis 16 November 2017.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aset asuransi pada posisi 30 September 2017 telah mencapai Rp628,68 Triliun meningkat sebesar 17,6% dibandingkan Desember 2016 yang hanya sebesar Rp534,57 Triliun.

Sejalan dengan kondisi tersebut, investasi asuransi pada posisi 30 September 2017 telah mencapai Rp505,57 Triliun meningkat sebesar 22,42% dibandingkan Desember 2016 yang hanya sebesar Rp412,98 Triliun.

Sementara untuk angka jumlah pendapatan premi asuransi dan reasuransi sampai dengan 30 September 2017 telah mencapai Rp183,45 Triliun, dimana telah mencapai 71,1% dari proyeksi yang telah ditetapkan OJK untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017.

“Pada kesempatan ini, kami sampaikan optimisme bahwa pendapatan premi asuransi dan reasuransi akan mampu mencapai Rp258 Triliun sampai dengan 31 Desember 2017 sesuai dengan proyeksi OJK,” tambah Riswinandi.

Selain itu, beberapa rasio keuangan seperti rasio likuiditas asuransi jiwa juga tercatat telah mencapai 143,4% posisi 30 September 2017, dimana kondisi yang sama juga terjadi di asuransi umum dan reasuransi yang memiliki rasio likuiditas sebesar 179,1%.

Riswinandi juga mengimbau kepada para pelaku bisnis IKNB agar tetap optimis menghadapi tahun 2018 dimana telah masuk tahun politik. Para pelaku bisnis IKNB diharap dapat menjaga kinerja perusahaannya guna menstabilkan kondisi perekonomian nasional.

“Indonesia juga akan memasuki pilkada serentak pada tahun 2018 dan pesta demokrasi pemilihan presiden di 2019. Kedua perhelatan tersebut, dari sisi historis akan meningkatkan konsumsi rumah tangga, dan Produk Domestik Bruto secara keseluruhan. Tugas kita semua agar menjaga suasana bangsa dan negara kita agar momentum pertumbuhan ekonomi terjaga dengan baik,” tutup Riswinandi.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

2 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

8 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

9 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

9 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

10 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago