Jakarta – Pemerintah Indonesia pada hari ini (14/11) secara resmi meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform, sebuah bentuk koordinasi utama dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil dan terjangkau di Indonesia untuk sektor energi.
“ETM Country Platfrorm Indonesia akan mengirimkan sinyal yang kuat tidak hanya ke Asia dan Pasifik namun seluruh dunia bahwa Indonesia adalah pemimpin dunia dalam transisi yang adil dan terjangkau dari bahan bakar fosil ke energi yang ramah lingkungan,” ujar Sri Mulyani Indrawati dikutip Senin, 14 November 2022.
ETM Country Platform ini adalah bentuk dari kesiapan Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya keuangan di sektor energi yang dapat meyediakan energi yang andal dan terjangkau selagi tetap berkomitmen terhadap perubahan iklim.
“Perkembangan Indonesia dalam ETM menyediakan sebuah contoh bagi negara lain dalam membuka jalan menuju masa depan bebas karbon. Asian Development Bank (ADB) terus berkomitmen untuk mendukung upaya ini di penjuru Asia dan Pasifik. Setelah ditingkatkan, saya harap ETM memiliki potensi untuk menjadi salah satu model pengurangan karbon terbesar di dunia,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa.
Pada September 2022, pemerintah Indonesia menerbitkan Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disempurnakan, berkomitmen untuk mencapai target pengurangan emisi sebesar 43,2% dengan dukungan internasional yang memadai pada 2030.
ETM Country Platform Indonesia akan memanfaatkan pendekatan keuangan campuran untuk mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke energi ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia telah menunjuk PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), sebagai ETM Country Platform Manager untuk mengembangkan kerangka kerja pembiayaan dan investasi untuk program ETM.
Mengikuti penilaian teknis dan diskusi dengan pemangku kepentingan, pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi lebih dari 15 gigawatts Coal-fired Power Plant (CFPP) untuk dihentikan secara dini, langkah pertama dalam menentukan tindakan jangka pendek dan berarti untuk mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke energi ramah lingkungan. Selain itu, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan beberapa mitra internasional, termasuk institusi multilateral dan bilateral, filantropi, dan investor swasta untuk mendukung transisi energi.
Sebagai informasi, Dewan pengelola Climate Investment Funds, salah satu pendanaan multilateral untuk aksi iklim negara-negara berkembang yang paling besar di dunia, baru-baru ini telah menyepakati secara prinsip dukungan pendanaan lunak sebesar USD500 juta untuk Indonesia. Dana ini akan menggerakan lebih dari USD4 milyar pembiayaan untuk mempercepat penghentian hingga 2 GW dari beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mengurangi sekitar 50 juta ton emisi karbon dioksida pada 2030 dan 160 juta ton pada 2040. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More
Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More