Ekonomi dan Bisnis

Menteri Teten Beberkan Pemicu UMKM Lokal Kalah Saing Berujung ‘Mati’

Jakarta – Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan ekspor Indonesia ke China mencatatkan nilai yang besar, sementara itu impor China yang masuk ke Indonesia sangat sedikit. Hal ini mengindikasikan adanya barang masuk ke Indonesia melalui jalur ilegal.

“Bu Menkeu (Menteri Keuangan) dalam Ratas kemarin udah sampaikan ini data ekspor dari China cukup besar, tapi yang dicatat, data impor kita sangat sedikit, berarti ini ada lewat jalur ilegal,” kata Teten saat ditemui awak media, di Gedung SMESCO Jakarta, Kamis 5 Oktober 2023.

Baca juga: TikTok Shop Ditutup Tak Bikin UMKM Rugi, Menteri Teten: Banyak Channel Lain

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor non migas Indonesia ke Tiongkok pada Agustus 2023 mencapai USD5,37 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar USD4,91 miliar.

Sedangkan, nilai impor non migas Indonesia dari Tiongkok sebesar USD5,55 miliar, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD6,57 miliar.

Teten menegaskan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah tengah membenahi permasalahan arus masuk dari impor tersebut.

Pasalnya, jika barang masuk ke Tanah Air dengan cara ilegal, maka harga jual bisa lebih rendah dari harga produksi. Hal tersebut tentu bisa mematikan UMKM di dalam negeri, karena tidak bisa bersaing.

“Sebab nggak mungkin bisa bersaing kalau barangnya dijual di bawah harga produksi. Di China sendiri ada aturan ketat yang menyatakan nggak boleh e-commerce jual produk dari LN di bawah harga pokok produksi, sanksinya keras. Di kita bisa seenaknya aja jual baju dan tas Rp100, Rp2 ribu itu bukan bisnis yang sustain, itu lumpuhkan ekonomi nasional,” tegasnya.

Sehingga, pemerintah akan mengatur pengetatatan barang-barang impor yang dijual lewat online atau e-commerce. Teten menambahkan, permasalahannya bukan karena UMKM tidak beralih ke platform digital, tetapi kendalanya adalah produk dalam negeri tidak bisa bersaing dikarenakan barang dari luar negeri lebih murah.

Baca juga: TikTok Shop Bisa Buka Lagi di Indonesia Asalkan Penuhi Syarat Ini

“Hari ini sudah ada 22 juta UMKM yang jualan online, tapi kalau produknya ga bisa bersaing, pasti lumpuh produksi kita. Lumpuhnya itu bukan karena teknologinya nggak canggih, tapi kemungkinan 2 hal bisa lebih murah. Pertama, karena dari negara asalnya sudah di-dumping di China ekonomi sedang lemah, mereka buang barang ke kita atau juga melewati jalur yang tidak resmi, sehingga datanya bisa keliatan,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga tengah mengatur platform digital e-commerce agar memiliki model bisnis yang berkelanjutan dan tidak membunuh pasar di dalam negeri yang mengakibatkan daya beli menurun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,1 Persen di 2025, HSBC Beri Saran Ini

Jakarta - HSBC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,1 persen pada 2025. Chief… Read More

2 hours ago

Pemerintah Terbitkan SUN berdenominasi USD dan Euro buat Biayai APBN, Ini Detailnya

Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yakni… Read More

4 hours ago

Ratusan Aset ID Food Senilai Rp3,32 T Hilang, DPR Desak Investigasi

Jakarta - Komisi VI DPR bakal memanggil seluruh jajaran pimpinan ID Food terkait hilangnya 147… Read More

4 hours ago

Luhut Ancam Pengemplang Pajak, Bakal Dipersulit Urusan Administrasi

Jakarta – Pemerintah akan mempersulit urusan administrasi bagi masyarakat pengemplang pajak, salah satunya, yakni pembuatan paspor. Ketua… Read More

7 hours ago

Begini Respons BEI Soal Bukalapak yang Bakal Setop Jualan Produk Fisik

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)… Read More

9 hours ago

Sah! Pramono-Rano Resmi jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta resmi menetapkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai… Read More

9 hours ago