Ekonomi dan Bisnis

Menteri Maman Sebut Rencana Pemutihan Kredit UMKM Masih dalam Kajian

Jakarta – Menteri UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), Maman Abdurrahman mengatakan rencana Presiden Prabowo Subianto terkait penghapusbukuan atau pemutihan kredit bagi 6 juta pelaku UMKM, termasuk petani dan nelayan masih dalam proses kajian dan sinkronisasi hukum.

“Semangat dan spirit serta niat dari penghapusan utang piutang bagi para petani pelaku UMKM dan beberapa kelompok-kelompok yang dianggap cukup memberatkan ini sekarang sedang dalam proses kajian lebih dalam dan sinkronisasi terkait ruang-ruang atau dasar-dasar hukumnya,” kata Maman saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2024.

Maman menjelaskan tujuan dari kebijakan ini, yakni untuk meringankan beban pelaku UMKM dan petani yang terdampak krisis akibat dampak pandemi Covid-19.

“Secara prinsip itu niatnya adalah meringankan beban para pelaku-pelaku UMKM, para petani-petani yang memang dulunya sempat terkena dampak Covid-19 dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Baca juga: Begini Dampak Pemutihan Kredit UMKM ke Perbankan

Adapun pemutihan kredit UMKM tersebut merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, pemerintah tengah mempersiapkan aturannya melalui Kementerian Hukum dan HAM (Menkumham) dan kementerian terkait.

Meski begitu, Maman menegaskan, penghapusbukuan kredit ini tidak berlaku untuk seluruh pelaku UMKM. Dia menjelaskan akan ada kriteria khusus yang akan diterapkan pemerintah untuk menentukan siapa yang berhak.

“Saya harus luruskan dulu, tidak untuk seluruhnya, tetapi bagi mereka-mereka yang memang dianggap oleh pemerintah betul-betul pihak yang merugikan atau sudah betul-betul tidak mampu karena beberapa situasi-situasi kritis kemarin,” tegasnya.

Baca juga: Respons OJK soal Rencana Prabowo Putihkan Utang Petani, Nelayan dan UMKM

Maman pun masih belum bisa memastikan mengenai besaran atau angka utang yang akan dihapusbukukan tersebut, sebab masih dalam kajian.

“Kalau secara detail saya kurang paham, Mbak, ya, karena pasti itu kan naik turun tergantung dari jumlahnya,” ungkapnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Riset Trend Micro: Indonesia Terlalu Lama Tangani Serangan Siber

Jakarta - Perusahaan perangkat lunak asal Jepang, Trend Micro, merilis laporan bertajuk “Trend Micro Cyber… Read More

23 mins ago

JumpStart Bidik Pendapatan Segmen B2C hingga 80 Persen

Jakarta - JumpStart Indonesia, penyedia smart coffee machine terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan memperluas pangsa… Read More

46 mins ago

Soal Sritex Bakal Jadi BUMN, Menko Airlangga Bilang Begini

Jakarta – PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex telah dinyatakan pailit. Meski begitu, Presiden Prabowo Subianto… Read More

58 mins ago

Kemenkop Perkuat Peran LPDB-KUMKM untuk Koperasi Sektor Produksi

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bakal memperkuat peran Lembaga Pengelola Dana Bergulir… Read More

1 hour ago

Kredit Tumbuh, Laba Bersih Bank Jatim Malah Anjlok 15,04 Persen di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membukukan laba bersih Rp930,06… Read More

2 hours ago

Begini Strategi Bank BRI Turunkan Rasio Kredit Macet

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat penyaluran kredit hingga… Read More

2 hours ago