Moneter dan Fiskal

Menteri Investasi Beberkan 2 Kunci Capai Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roslanie, menyebutkan bahwa, kunci untuk meraih pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen berasal dari investasi dan juga ekspor.

Menurutnya, kedua hal tersebut masih memiliki ruang untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi, karena struktur ekonomi yang ada saat ini masih didominasi oleh konsumsi domestik.

“Apabila kita ingin mencapai pertumbuhan di atas 5 persen, 6, 7, 8 persen kuncinya salah satunya adalah di investasi dan ekspor. Karena dua ruang itu yang masih mempunyai ruang untuk bertumbuh dengan tinggi,” ucap Roesan dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.

Baca juga: Rosan Ungkap Investasi RI di Afrika Menguat, Totalnya Tembus USD2,09 Miliar

Rosan menambahkan, investasi yang saat ini terus didorong salah satunya terkait dengan energi bersih (clean energy) yang diandalkan untuk baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Dalam hal ini, Kementerian Investasi telah melakukan pembicaraan dengan dua perusahaan yang berasal dari Korea dan China, yang diperkirakan akan selesai pada 1-2 bulan ke depan, dengan jumlah investasi sebesar Rp80 triliun atau setara USD5,5 miliar.

“Investasinya itu kurang lebih hampir Rp80 triliun, jadi kurang lebih USD5,5 miliar. Jadi investasi yang sangat signifikan, dan tentu ada dua ya, dan kita akan kerja sama dengan BUMN kita, bersama dengan PT Aneka Tambang,” imbuhnya.

Baca juga: Media Asing Soroti Sri Mulyani yang Ditunjuk Jadi Menkeu Lagi di Kabinet Prabowo

Adapun, investasi di bidang EV battery tersebut menjadi salah satu strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga komitmen tren pasar pada tahun 2025.

Sebagai informasi, realisasi investasi untuk triwulan III-2024 telah mencapai Rp431,48 triliun atau meningkat 0,72 persen secara kuartalan (qoq) dan naik 15,24 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Di mana, pencapaian realisasi investasi di triwulan III 2024 tersebut didominasi oleh kontribusi luar Jawa sebanyak 50,70 persen dan kontribusi dari Jawa sebanyak 49,30 persen. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

3 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

6 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

6 hours ago