Moneter dan Fiskal

Menko AHY Siap Berkolaborasi dengan BI dan OJK Dukung Ekonomi Digital

Poin Penting

  • Menteri AHY menegaskan komitmen berkolaborasi dengan BI dan OJK untuk memperkuat infrastruktur pendukung ekonomi digital nasional.
  • AHY menyoroti pentingnya pemerataan jaringan internet hingga wilayah 3T, pembangunan data center, serta pengamanan data dengan dukungan artificial intelligence (AI).
  • Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia dengan dukungan demografi produktif.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) siap berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung perkembangan ekonomi digital dari sisi infrastruktur.

Agus menyebut, untuk mendukung perkembangan ekonomi digital, tentu dibutuhkan jaringan internet yang baik di seluruh wilayah, termasuk wilayah-wilayah 3T, yakni tertinggal, terdepan, dan terluar.

“Kita juga butuh data-data center. Di situlah kita perlu penguatan duduk bersama agar data ini benar-benar menjadi aset yang harus kita kelola dan kita amankan sebaik mungkin dengan artificial intelligence (AI),” ucap Agus dalam di Jakarta, 30 Oktober 2025.

Baca juga: OJK Percepat Transformasi Ekonomi Digital Lewat IFSE 2025

Ia juga berharap ekonomi bukan hanya serba digital, tetapi juga semakin cerdas dan semakin memudahkan. Di sisi lain, semakin berkembangnya ekonomi digital terdapat konsekuensi, termasuk bahaya terjadinya peretasan, cyber crime, cyber attack, sehingga dibutuhkan perlindungan data, security, termasuk privacy dari masyarakat. 

“Dan kita perlu listrik, perlu air, perlu dukungan infrastruktur dan konektivitas secara fisik, karena pada akhirnya itu juga yang akan memudahkan dan mempercepat baik transportasi mobilitas manusia barang dan jasa,” imbuhnya.

Baca juga: FEKDI Kembali Digelar, Tekankan Pentingnya Sinergitas Ekonomi Digital

Dengan semakin berkembangnya transformasi digital di bidang ekonomi, AHY optimis Indonesia mampu menjadi pelaku ekonomi digital terbesar dan terkuat di Asia Tenggara, bahkan di dunia.

“Jumlah penduduk kita besar, usia produktif, usia muda, middle class kita terus bertambah, sehingga kita harapkan bukan hanya aktif di media sosial, tapi memang benar-benar aktif di ruang digital, termasuk dalam urusan ekonomi,” ujar Agus. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

12 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

13 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

14 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

15 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago