Menkop Fery saat menjadi narasumber di acara "Indonesia Punya Kamu" yang diselenggarakan Garuda TV dan Universitas Airlangg (UNAIR), di Surabaya, Senin (24/11).
Poin Penting
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menilai bahwa masa depan koperasi Indonesia berada di tangan Gen Z. Menurutnya, energi, kreativitas, dan keberanian generasi ini akan sangat menentukan arah pengembangan koperasi ke depan, terutama dengan hadirnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
“Melalui kemampuan digital marketing, koneksi bisnis online sampai inovasi produk dan layanan, Gen Z dapat membawa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melompat lebih cepat dan modern,” kata Fery, dalam keterangannya, Senin, 24 November 2025.
Ia menjelaskan, lebih dari 80 ribu Kopdes Merah Putih akan menciptakan ekosistem ekonomi yang baru dan kuat di Indonesia. Koperasi yang selama ini dianggap kecil dan kerap diremehkan kini didorong menjadi kekuatan ekonomi besar dan mesin pertumbuhan nasional.
Menurut Ferry, koperasi merupakan amanat konstitusi dan sesuai karakter masyarakat Indonesia. Namun, hampir 30 tahun terakhir, ekonomi rakyat di desa makin tersisih oleh tengkulak, rentenir, dan pinjaman online.
Baca juga: Bos OJK Kasih Bocoran: Ada Satu Bank Menyusul CIMB Niaga dan BTN untuk Spin Off UUS
Banyak desa masih kekurangan listrik, internet, obat-obatan, hingga menghadapi harga kebutuhan pokok yang lebih mahal dibandingkan kota. Karena itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembangunan ekonomi harus dimulai dari bawah, yaitu dari desa.
Melalui Kopdes Merah Putih, pemerintah ingin mengubah masyarakat desa menjadi subjek ekonomi. Kopdes akan menyalurkan kebutuhan warga, menjadi offtaker produk desa, menampung hasil panen, dan menyalurkan bantuan pemerintah
“Ekosistem ini diharapkan menciptakan jutaan lapangan kerja, terutama bagi anak muda yang menjadi penentu masa depan koperasi,” jelasnya.
Ferry juga mengemukakan, sejumlah usaha besar dunia dikelola oleh koperasi, seperti FC Barcelona dan Rabobank. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi mampu menjadi kekuatan ekonomi besar.
Dengan rencana lebih dari 80 ribu Kopdes Merah Putih yang fokus menggerakkan produk dalam negeri, koperasi Indonesia dinilai berpotensi tumbuh setara industri besar
Baca juga: Sisa Dua Bulan, Begini Strategi DJP Kejar Target Penerimaan Pajak 2025
Oleh sebab itu, sebut Ferry, Presiden meminta agar koperasi bergerak cepat mengejar ketertinggalan dari BUMN dan sektor swasta. Koperasi, tegasnya, harus sama majunya dan memiliki peran besar dalam pembangunan ekonomi.
Menkop mengatakan dengan pembentukan Kopdes Merah Putih yang kini sudah mencapai lebih 82 ribu koperasi, nilai tambah besar akan tercipta.
Keanggotaan koperasi yang saat ini berjumlah 29 juta orang diproyeksikan meningkat signifikan. Jika setiap Kopdes memiliki 1.000 anggota, maka akan bertambah sedikitnya 80 juta anggota baru.
“Belum lagi akan ada 80 ribu gerai sembako, yang dikelola secara ritel modern yang dimiliki oleh koperasi. Akan ada 80 ribu lembaga keuangan mikro di desa dan kelurahan, ada 80 ribu klinik desa yang dilengkapi tenaga medis, 80 ribu warehouse. Ada 80 ribu truk kendaraan yang memperlancar distribusi barang milik desa,” lanjut Menkop.
“Selama ini koperasi dianggap kecil. Sekarang kita buktikan, koperasi akan menjadi ekosistem bisnis yang kuat, seperti yagng diharapkan oleh Pendiri Republik, Bung Hatta. Kita harus bisa berdaulat di negeri sendiri,” tegasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More