Selain rendahnya tingkat edukasi secara umum, tidak meratanya tingkat pengetahuan masyarakat di Indonesia juga menjadi pemicu masalah. Meski dihadapkan dengan banyak faktor penghambat, pemerintah tetap optimis dan melakukan berbagai upaya untuk mendukung perkembangan startup digital di Indonesia, salah satunya melalui program-program pembinaan seperti Plug and Play Indonesia.
Memasuki bulan kedua dari program akselerator Plug and Play Indonesia, 11 startup yang telah terpilih pada awal bulan Mei lalu sedang sibuk mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dan pelatihan dengan memanfaatkan ruang kerja yang juga disediakan bagi
mereka.
Di samping dukungan logistik, Plug and Play Indonesia juga menjembatani hubungan startup dengan berbagai stakeholder seperti instansi pemerintahan, korporasi, dan juga media.
“Dengan dukungan yang holistik seperti ini, diharapkan para startup dapat lebih fokus dengan perkembangan dan pemasaran produk mereka,” tutup Wesley Harjono, selaku Presiden Direktur Plug and Play Indonesia. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More