Moneter dan Fiskal

Menko Airlangga Bakal Panggil Pelaku Industri Padat Karya, Ini Bocoran Pembahasannya

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan akan memanggil pelaku usaha di industri padat karya besok. Pemanggilan tersebut di antaranya terkait dengan kebijakan upah yang masih minim ditengah makin tingginya biaya hidup.

“Besok industri padat karya saya panggil,” ujar Airlangga kepada awak wartawan di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

Airlangga menjelaskan, setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing terkait dengan pembayaran gaji atau pun upah, termasuk juga tunjangan kepada para karyawannnya.

“Ya tentu kan masing masing perusahaan itu punya kebijakan terkait dengan apa remunerasi karyawannya. Tetapi kalau kita lihat tergantung situasi perindustriannya,” katanya.

Baca juga: Pemerintah Optimis Ekonomi RI Capai 5 Persen di 2025, Lebih Baik dari AS-China

Dalam konteks ini, Bank Dunia (World Bank) mencatat sebanyak 60,3 persen masyarakat Indonesia pada 2024 tergolong miskin, bila dihitung berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas.

Airlangga pun menyatakan bahwa pemerintah memiliki angka standar yang sedang dievaluasi kembali terkait dengan angka kemiskinan di Indonesia.

“Pemerintah punya angka yang standar. Kita lagi review lagi,” tandasnya.

Berdasarkan laporan Macro Poverty outlook edisi 10 April 2025, Bank Dunia mengkategorikan Indonesia telah mencapai status negara berpendapatan menengah ke atas pada tahun 2023.

Bank Dunia menyebutkan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang mencapai 285,1 juta penduduk. Ini artinya sebanyak 60,3 persen atau sekitar 171,9 juta penduduk Indonesia dikategorikan sebagai masyarakat miskin.

Adapun Bank Dunia menggunakan hitungan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas dengan pengeluaran sebesar USD6,85 per hari atau sekitar Rp115.000 per hari dengan asumsi kuras Rp16.780 per dollar AS.

Baca juga: Tekan Defisit Dagang, Indonesia Bakal Gencar Impor Energi dan Pertanian dari AS

Selain itu, bila dibandingkan dengan negara di ASEAN, persentase penduduk miskin di Indonesia menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah di posisi pertama adalah Laos dengan persentase penduduk miskin sebesar 68,9 persen. 

Lebih lanjut, jumlah penduduk miskin Indonesia juga lebih tinggi bila dibandingkan negara ASEAN lainnya, yakni Malaysia 1,3 persen, Thailand 7,1 persen, Vietnam 18,2 persen, dan Pilipina 50,6 persen.

Meski demikian, Bank Dunia memperkirakan, angka kemiskinan di Indonesia akan menurun menjadi 58,7 persen pada 2025. Kemudian turun menjadi 57,2 persen pada 2026, dan turun menjadi 55,5 persen pada 2027. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

1 hour ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

2 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

3 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

4 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

13 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

14 hours ago