Menkeu Waspadai Banyaknya Makelar Masuk Birokrasi untuk Korupsi

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan soal bahaya korupsi kepada jajarannya. Hal ini sejalan dengan banyaknya oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan sistem birokrasi untuk menarik keuntungan pribadi dengan melakukan korupsi di tempat ia bekerja.

Banyaknya makelar yang masuk ke sistem birokrasi ini, kata Menkeu, harus segera diperangi. Menurutnya, tindakan korupsi merupakan musuh yang sangat nyata dan menjadi tantangan karena bisa menghancurkan satu negara. Pasalnya, banyak makelar yang bermain dalam pencairan anggaran khusus.

“Banyak di Indonesia orang yang profesinya memang makelar. Jadi, anda tidak perlu musuh dari luar tapi dalam negeri sendiri yang paling manjur dan efektif, paling bisa meruntuhkan suatu bangsa,” ujar Menkeu saat memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.

Selain itu, tambah dia, persoalan integritas juga menjadi masalah utama yang menyebabkan negara tersebut itu hancur. Oleh sebab itu, dirinya meminta seluruh pegawai Kemenkeu dapat menjaga integritas dan memperbaiki sistem. Sebab, fenomena seperti calo atau makelar masih berkeliaran di dalam birokrasi baik di perusahaan maupun institusi.

“Kita harus terus-menerus memperbaiki sistem di luar ourselves untuk halangi korupsi. Kalau saya bicara masalah integritas karena sesuatu yang anda yakini tidak akan boleh dan tidak bisa, tidak mau anda perjual belikan karena itu menyangkut dignity anda,” tegas Menkeu.

Untuk itu, lebih lanjut dirinya menyebutkan, bahwa integritas harus menjadi modal utama untuk individu agar bisa menjadi pemimpin. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar seluruh karyawan di kemenkeu bisa menjaga integritas, terutama bersama-sama dalam melawan korupsi, dan terus memperbaiki kualitas belanja negara.

“Ada korupsi, ada yang inefisiensi, ada yang salah alokasi. Kemenkeu berusaha menciptakan sebanyak-banyaknya unit pelayanan kita bebas korupsi dan bersih melayani,” tutup dia. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

15 mins ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

28 mins ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

52 mins ago

BPS Laporkan Impor Susu RI Naik 7,07 Persen per Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More

2 hours ago

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

2 hours ago

Kinerja Positif, Seabank Salurkan Kredit Rp50 Triliun Lebih per Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More

2 hours ago