Jakarta–Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai, terjadinya deflasi sebesar 0,07 persen pada Agustus tahun 2017 ialah hal positif. Hal ini dinilaunya menunjukkan harga pangan yang sudah mulai stabil.
Dirinya menambahkan, kondisi stabilnya harga pangan ini harus dapat dipertahankan. Dan dengan rendahnya laju inflasi, sisi daya beli juga harus ditingkatkan agar ekonomi tetap tumbuh.
“Bagus kan, memang yang kita harapkan. Harga pangan volatile dianggap sebagai sumber (inflasi) dan setelah melakukan upaya seperti harapan BI bahwa volatile food harus distabilkan dan sudah menghasilkan beberapa bulan terakhir ini adalah kestabilan,” ungkap Sri Mulyani di Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, Senin, 4 September 2017.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data pada sepanjang Agustus lalu terjadi deflasi sebesar 0,07 persen. Adapun inflasi pada tahun kalender tercatat sebesar 2,53 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,82 persen.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto juga mengatakan, deflasi menjadi prestasi pemerintah karena berhasil menjaga harga-harga komoditas, apalagi terjadi inflasi di bulan-bulan sebelumnya yang cukup tinggi.
“Saya akan bilang bahwa terjadinya deflasi bahan makanan tahun ini prestasi pemerintah,” kata Suhariyanto. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More