Moneter dan Fiskal

Menkeu: Perbaikan Ekspor Dorong Transaksi Berjalan ke Posisi Netral

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan, tren kenaikan ekspor di sepanjang 2017 diyakini akan membalikkan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit) ke posisi netral atau bahkan mampu mencatatkan surplus.

“Bank Indonesia (BI) sudah berkali-kali menyampaikan, kita (Indonesia) di bawah negara emerging. Kita salah satunya yang belum bisa membalikkan defisit menadi netral atau surplus,” ujar Menkeu, di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2017.

Dia mengatakan, krisis ekonomi 1998 di kawasan Asean yang akhirnya berdampak buruk ke Indonesia dipicu oleh defisit transaksi berjalan yang sudah melebihi 3 persen terhadap PDB. Sehingga, kata dia, upaya penguatan ekonomi domestik harus ditopang oleh peningkatan ekspor.

“Kita mudah untuk mengidentifikasi bahwa ekspor merupakan salah satu komponen penting dalam ekonomi kita. Ekspor adalah kegiatan yang mampu menggambarkan competitiveness dari suatu negara,” ucap Sri Mulyani.

Pada dasarnya, jelas dia, kegiatan ekspor merupakan aktivitas turunan dari inovasi, produktivitas dan daya kompetisi satu negara dengan negara lain. “Terciptanya ekspor menandakan kemajuan negara. Negara yang bisa ekspor menunjukkan negara itu maju dan bisa kalahkan negara lain,” katanya.

Sejauh ini, tambah Menkeu, aktivitas ekspor Indonesia lebih banyak mengandalkan ekspor, namun diharapkan juga bersumber dari sektor jasa, seperti pengembangan pariwisata. “Peningkatan ekspor harus perlu mendapatkan dukungan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/Eximbank),” imbuhnya.

Saat ini pemerintah tengah mengupayakan langkah mendasar untuk peningkatan ekspor melalui pembangunan infrastruktur dalam upaya menciptakan konektivitas antarwilayah. “Pencapaian pada kompetisi ekspor tidak akan terwujud tanpa ada infrastruktur yang baik,” paparnya.

Upaya kedua peningkatan ekspor, kata Sri Mulyani, adalah pengembangan sumber daya manusia, sehingga anggaran negara perlu membelanjakan besar ke sektor pendidikan. “Yang lebih penting, upaya untuk menunjang potensi ini harus bisa teraktualisasi dengan bekerja fokus mewujudkan ambisi,” tutup Menkeu. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BCA Life dan BCA Sinergi Luncurkan Produk STAR

Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, Christine Setyabudhi menyampaikan sambutan saat peluncuran… Read More

2 hours ago

Alfi Wijaya Terpilih jadi Ketua Umum Himbarsi Periode 2024-2029, Simak Visi-Misinya

Jakarta - Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) meresmikan Alfi Wijaya sebagai ketua umum… Read More

2 hours ago

Tantangan Ekonomi Semakin Berat di 2025, Ini Kata Bos MSIG

Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tekanan besar… Read More

3 hours ago

Utang Luar Negeri RI Turun USD5,1 Miliar di Oktober 2024, Sisanya Tinggal Segini

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD423,4 miliar… Read More

3 hours ago

PPN Naik 12 Persen di 2025, Pemerintah Berikan Diskon Listrik 50 Persen

Jakarta – Demi meredam dampak atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun… Read More

4 hours ago

Solusi Cerdas Kelola Likuiditas Perusahaan dengan Kopra by Mandiri

Jakarta – Mengelola likuiditas menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan banyak rekening operasional, terutama yang… Read More

4 hours ago