Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memandang positif penurunan bunga acuan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) Kamis dini hari tadi. Menurutnya, keputusan tersebut akan memberikan momentum pendorong ekonomi bagi negara berkembang khususnya untuk Indonesia.
“Jadi penurunan (The Fed) ini memberikan ruang kepada kita semua termasuk Indonesia untuk bisa menggunakan momentum ini dalam rangka untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan dari sisi investasi itu bisa jauh lebih positif. Karena dengan penurunan suku bunga cost of money menjadi lebih rendah,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis 31 Oktober 2019.
Tak hanya itu, menurutnya keputusan tersebut memberikan suasa kondusif bagi bank sentral di berbabagi negara emerging setelah pada tahun sebelumnya bank sentral telah menaikan bunga acuannya secara agresif. Dirinya juga berharap ekonomi dunia akan kembali bergairah setelah penurunan bunga The Fed tersebut.
“Dari sisi pemerintah tentu dengan penurunan suku bunga dari The Fed itu meberikan semacam “pause” kepada perasaan atau situasi kenaikan suku bunga yang kemarin membuat negara emerging harus menghadapi konsekuensi,” tambah Sri Mulyani.
Sebagai informasi, guna terus mendorong perekonomian AS, Bank sentral AS The Fed memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran target 1,5-1,75 persen. Kebijakan tersebut merupakan pemangkasan suku bunga acuan ketiga yang dilakukan The Fed pada tahun ini. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More