Jakarta – Kementerian Keuangan mencatat nilai tukar rupiah disepanjang 2019 masih stabil dan cenderung menguat. Adapun nilai tukar rupiah tercatat lebih rendah dari target APBN 2019 yang mencapai Rp14.146 atau terapresasi 3,9%, dimana sebelumnya Pemerintah mentargetkan nilai tukar mencapai Rp15.000/US$ di 2019.
“Nilai tukar rupiah cenderung menguat di tahun 2019 dan ada kenaikan supply uang beredar maka nilai tukar rupiah alami perbaikan atau penguatan di 2019,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020.
Dirinya menilai, apreasisi nilai tukar yang sebesar 3,9% di end of period ini didorong oleh supply currency yang semakin meningkat diakhir tahun. Dirinya optimis, penguatan rupiah masih akan berlanjut hingga 2020.
“Stabilitas penurunan bunga, inflasi rendah juga pengaruhi obligasi pemerintah,” jelasnya.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (7/1) Kurs Rupiah berada di level Rp13.932/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (6/1) yang masih berada di level Rp13.944/US$.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (7/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.919/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp13.961/US$ pada perdagangan kemarin (6/1). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More