Moneter dan Fiskal

Menkeu: Langkah Kebijakan BI Konsisten Dengan Pemerintah

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, langkah kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia (BI) sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah. BI sebagai lembaga negara yang independen sangat konsisten dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakannya.

“Dengan tema memperkuat mementum ini, konsisten dengan tema-tema pemerintah. Seluruh kebijakan pemerintah, kebijakan fiskal untuk perkuat memontum baik dari sisi pengangguran maupun pengurangan kemsikinan,” ujarnya dalam usai menghadiri Pertemuan Tahunan BI, di Jakarta, Selasa malam, 28 November 2017.

Adapun langkah-langkah yang diambil BI mulai dari kebijakan moneter, inflasi, menjaga nilai tukar, hingga makroprudensial, kata dia, secara selektif sangat mendukung momentum perbaikan ekonomi nasional. “Saya harap BI turut ciptakan confiden yang makin baik sehingga sektor keuangan bisa betul-betul menopang pertumbuhan ekonomi secara lebih baik,” ucapnya.

Sri Mulyani juga mengapresiasi langkah BI yang mempeluas kebijakan Giro Wajib Minimum secara rata-rata (GWM Avereging) untuk bisa diterapkan di perbankan syariah. “Langkah BI yang sangat selektif itu ditujukan agar perbankan bisa ciptakan ruang gerak lending tanpa mengkompromikan risiko dan komposisi valas dan rupiah,” tukasnya.

Dalam pidatonya, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyampaikan pemikiran BI tentang kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan yang dirangkum dalam paparan yang bertema “Memperkuat Momentum'”.

Agus menyebutkan, pulihnya ekonomi global diikuti meningkatnya harga komoditas internasional dan respons pengetatan kebijakan moneter di beberapa negara maju secara gradual telah diantisipasi oleh pasar dengan baik, sehingga berdampak positif terhadap stabilitas pasar keuangan internasional tahun ini.

Dengan perkembangan ekonomi global tersebut, BI berkeyakinan pertumbuhan ekonomi pada 2018 akan berada dikisaran 5,1-5,5 persen yang didorong terutama oleh permintaan domestik.

Tingkat inflasi berada dikisaran 3,5 persen plus minus 1 persen, bahkan BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2019-2022 akan berada dalam lintasan yang meningkat hingga mencapai kisaran 5,8-6,2 persen pada 2022, sementara defisit berada pada level yang sehat di bawah 3 persen dari PDB. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

9 mins ago

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

54 mins ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

1 hour ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

2 hours ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

2 hours ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

3 hours ago