Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap, Implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) atau National Payment Gateway yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dapat mengantisipasi adanya pengemplangan pajak.
Dirinya menilai, dengan adanya GPN ini semua transaksi masyarakat khususnya para wajib pajak akan terekam pada satu database nasional.
“Tercatat dalam satu menit terdapat 10 ribu transaksi, ada yang melepas dan ada yang menerima. Karena itu merekam, semua sudah tau kemana ujungnya. Ujungnya adalah database penting untuk kewajiban perpajakan yang adil,” ungkap Sri Mulyani pada saat peluncuran GPN di Kompleks BI Jakarta, Senin 4 Desember 2017.
Dirinya juga menjelaskan, infrastruktur GPN ini juga sangat mendukung bagi perekonomian nasional. Dengan adanya GPN ini, diharap pengelolaan tata kelola transaksi yang ada di masyarakat akan semakin baik dan semakin terkontrol dan transparan.
Sri Mulyani juga menyebut, dengan adanya implementasi infrastruktur GPN ini, pemerintah akan terus meningkatkan keamanan dari segi digital untuk menghindari adanya peretasan data di GPN.
“Dengan adanya infrastruktur seperti ini kita ada tantangan baru untuk menghindari adanya peretasan atau hacking , dan kejahatan dari dunia cyber. Karena ini akan menjadi backbone bahwa ketahanan dan keamanan dari seluruh backbone itu dijaga, dan ini lebih aman dan banyak benefit yang diperoleh masyarakat,” tukas Sri Mulyani.(*)
Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More
Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More
Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More
Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More
Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More
Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More