Keuangan

Menkeu Beberkan Penyebab Rendahnya Tingkat Penetrasi Asuransi di RI

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan beberapa alasan yang menyebabkan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia rendah. Beberapa dari alasan tersebut antara lain dari rendahnya tingkat literasi dan inklusi asuransi masyarakat hingga penerapan GCG yang perlu ditingkatkan.

Menurut Survei Literasi Finansial dan Inklusi OJK di 2019, indeks literasi asuransi hanya sebesar 19,4%, yang sudah meningkat 4% dibandingkan survei di 2016. Angka ini cukup rendah bila dibandingkan dengan sektor perbankan yang mencapai 36,1%.

“Rendahnya level literasi dan inklusi menandakan bahwa pemahaman dan pengetahuan publik mengenai manfaat asuransi masih cukup rendah. Ini bisa jadi disebabkan oleh akses dan informasi mengenai asuransi yang terbatas dan tidak mudah dimengerti,” jelas Sri Mulyani, Senin, 30 Mei 2022.

Kemudian, ia juga menyoroti beberapa penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang buruk di industri asuransi. Bendahara negara menilai hal ini bisa menurunkan kredibilitas perusahaan asuransi sekaligus menciderai kepercayaan nasabah terhadap sektor jasa keuangan.

“Dalam beberapa kasus, kami menyoroti GCG buruk yang dilakukan oleh manajemen yang mengarah pada pelanggaran aturan yang pada akhirnya menciptakan risiko bagi peserta. Pelanggaran tersebut juga menyebabkan perusahaan tidak bisa membayarkan klaim dan pastinya menimbulkan persepsi risiko yang lain,” ujarnya.

Kemudian, kurangnya SDM dan profesional yang mumpuni juga menjadi masalah lain yang menghambat penetrasi asuransi di Indonesia. Misalnya saja, kemampuan manajemen risiko yang penting bagi keberlangsungan bisnis asuransi masih dimiliki oleh sedikit SDM saja.

Dalam menghadapi tantangan ini, bendahara negara meminta kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam meningkatkan regulasi dan memperbaiki tingkat GCG yang ada. Selain itu, pelatihan dan pengembangan daya saing para pekerja asuransi perlu terus dilakukan. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

10 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago