Jakarta – Pandemi Covid-19 membuat setiap sektor perekonomian nasional tidak menentu. Meskipun demikian, kondisi saat ini terus bergerak ke arah yang lebih baik melalui berbagai stimulus dan bantuan yang dikucurkan oleh Pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Untuk menyongsong perbaikan ekonomi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong para perempuan untuk dapat bangkit dari pandemi dengan mengilhami semangat Kartini. Saat ini, setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Kartini masa kini dan membawa perubahan bagi Indonesia.
“Kalau kita ingin jadi negara maju, tidak mungkin apabila perempuannya tidak dididik. Kita bisa menjadi pendobrak dengan menggunakan etika melalui argumen yang disusun seperti Kartini. Dimana pun anda bekerja, semoga anda bisa jadi pendobrak dan bisa menjadi yang terbaik,” ucap Sri Mulyani dalam diskusi virtualnya, Rabu, 21 April 2021.
Salah satu perempuan hebat asal Kendal pun diapresiasi oleh Menkeu Sri Mulyani lantaran produknya mampu diekspor ke luar negeri. Perempuan tersebut adalah Istikanah, eksportir briket arang kelapa, yang berasal dari Kendal, Jawa Tengah. Berkat dukungan LPEI melalui pendampingan, pelatihan, dan akses pembiayaan ekspor, Istikanah kini berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara, termasuk ke Timur Tengah.
“Kami punya produk briket arang kelapa dengan kualitas terbaik di dunia, hal ini berkat dukungan program LPEI, yang sangat membantu saya dalam mengembangkan usaha,” ujar Istikanah.
Sebelum mendapat pendampingan LPEI, ia cukup kesulitan untuk melakukan ekspor. Kemudian ketika perusahaannya mengikuti program Coaching Program for New Exporter (CPNE) dari LPEI pada tahun 2020, Istikanah mengakui adanya peningkatan kinerja ekspornya. Perusahaannya pun mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) senilai Rp1,5 Miliar yang mampu mendorong kenaikan ekspor hingga 7 ton per bulan.
Dukungan pengelolaan bisnis dari LPEI juga terbukti bermanfaat, sehingga perusahaan yang ia kelola bisa memiliki relasi lebih luas. Sampai saat ini, CV Indoarab Interprise telah mengekspor produknya hingga ke 10 negara tujuan ekspor. Seiring dengan semakin banyaknya permintaan dari pasar luar negeri, karyawan CV Indoarab Interprise ini terus bertambah. Saat ini tercatat 130 orang tenaga kerja yang sebagian besar ibu-ibu di sekitar desa. Mereka ikut terlibat, diantaranya membantu proses pengemasan produk.
Ibu Istikanah, kata Menkeu, bisa menjadi contoh bagi perempuan-perempuan lainnya dalam menopang bisnis UMKM nya untuk bisa diekspor ke luar negeri. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengapresiasi kerja sama CV Indoarab Interprise dengan LPEI, dan mengharapkan kesuksesan bisnis ekspor tersebut di masa mendatang.
Menurut Menkeu, sektor UMKM memiliki porsi besar dalam mendukung perekonomian Indonesia sehingga daya tahan UMKM menjadi penting untuk dijaga. Dalam media sosialnya, Sri Mulyani menulis bahwa pemerintah telah mengucurkan anggaran dukungan terhadap UMKM dan korporasi sebesar Rp184,83 triliun, serta dukungan insentif usaha sebenar Rp58,46 triliun.
Bantuan-bantuan program PEN ini diharapkan dapat segera memulihkan perekonomian Indonesia. Dengan bergeraknya roda perekonomian nasional, kondisi akan segera pulih seperti sedia kala. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More