Teknologi

Menilik Tantangan Adopsi AI dalam Sektor Perbankan

Jakarta – Penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam industri keuangan seperti perbankan memiliki sejumlah tantangan, meski dinilai mampu meningkatkan efisiensi dalam performa bisnis.

“Industri keuangan itu kan highly regulated ya. Jadi, ada beberapa perusahaan yang sudah mengembangkan AI. Tapi kan kita selalu menunggu aturan dari pemerintah,” kata Noveri Maulana, Associate Professor, PPM School of Management dalam Media Briefing Twilio Rilis 2025 State of Customer Engagement Report (SOCER), di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025.

Menurutnya, penerbitan aturan tersebut untuk memastikan bahwa pemanfaatan teknologi AI dilakukan secara etis dan sesuai regulasi dalam seluruh kegiatan perbankan di Tanah Air.

“Kenapa? karena isu terbesar ketika penggunaan AI itu adalah datanya. Nanti kalau datanya bisa diakses dari manapun, siapa pun bisa jadi bahaya,” jelasnya.

Baca juga : Dukung Adopsi AI di Layanan Perbankan, Indosat Ooredoo Hutchison Lakukan Cara Ini

Adapun tantangan kedua dari sisi konsumen. Dia menyebut, konsumen di Indonesia rata-rata masih menginginkan adanya personalisasi alias penggunaan AI untuk menyesuaikan produk dan layanan untuk kebutuhan individu.

“Nah, apakah AI di industri perbankan mampu menciptakan hal tersebut?,” tanyanya.

Bantu Transformasi Bisnis

Noveri menyebut, penggunaan AI turut memberikan andil dalam transformasi bisnis perusahaan. Misalnya, dari sisi controlling dalam mengirimkan data secara real time.

“Misal ada satu bank, punya cabang se-Indonesia, dashboard-nya kan selama ini kita kirim laporan kuartal satu-satu. Nah, sekarang kita bisa real time dengan bantuan AI. Ada kejadian apa-apa di cabang kita juga bisa tahu,” terangnya.

Baca juga : Demi Efisiensi, Telkom Terus Perdalam Adopsi AI

Sebab teknologi AI mampu mengolah data jauh lebih cepat. Menariknya, teknologi satu ini juga bisa memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

“Kekuatan AI itu olah datanya cepat dan mereka bisa sesuai dengan request kita,” akunya.

Page: 1 2

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

3 hours ago

ASII Gairahkan Pasar Otomotif Nasional Lewat Astra Auto Fest 2025

Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More

4 hours ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

4 hours ago

Kolaborasi BRIDS dan Pegadaian Hadirkan Layanan Gadai Efek Online

Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More

4 hours ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

5 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

5 hours ago