Categories: OpiniPasar Modal

Menilik Perkembangan Industri Reksadana Syariah Jelang Akhir Tahun

Jakarta – Pertumbuhan AUM dan unit reksadana selama periode Januari hingga akhir Oktober 2019 tercatat bervariasi.

Berdasarkan data Infovesta, pertumbuhan AUM dari ke empat jenis reksadana yaitu reksadana pendapatan tetap, saham, pasar uang, dan campuran secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 0,21%.

Dimana pertumbuhan total dana kelolaan tertinggi dipegang oleh reksadana syariah pasar uang dengan persentase perubahan AUM sebesar 139,10% serta merupakan pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir dari tahun 2017.

Pertumbuhan unit dari ke empat jenis reksadana secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 24,82% dimana pertumbuhan unit tertinggi juga dipegang oleh reksadana syariah pasar uang dengan persentase pertumbuhan unit sebesar 134,83%.

Sebaliknya, Pertumbuhan AUM terendah dipegang oleh reksadana syariah saham dengan persentase penurunan sebesar 24,55%, lalu diikuti dengan reksadana campuran dengan persentase penurunan sebesar 17.03%.

Penurunan AUM reksadana syariah saham dan campuran ini merupakan terendah yang pernah dicapai dari tahun 2017.

Dari data diatas maka terdapat indikasi bahwa investor memiliki minat yang lebih tinggi terhadap reksadana syariah dengan jenis pasar uang daripada reksadana syariah jenis lainnya.

Sekedar informasi, seluruh reksa dana sendiri mencetak kinerja imbal hasil yang cukup beragam pada penutupan pekan lalu. Disisi lain IHSG mencatat pertumbuhan kinerja negatif yaitu sebesar -0.80%.

Hal ini membawa dampak negatif terhadap Reksa Dana Saham yang mencatat kinerja negatif pada penutupan pekan lalu yaitu sebesar 1.38%.

Hal yang sama terjadi pada Obligasi Pemerintah yang turun sebesar 0.14%, sedangkan Obligasi Korporasi naik sebesar 0.13%. Hal ini berimbas pada kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap yang mencatat pertumbuhan negatif yaitu sebesar 0.06%.

Sementara Reksa Dana Campuran mencatat kinerja imbal hasil negatif yaitu sebesar 0.74%. Untuk Reksa Dana Pasar Uang mencatat kinerja imbal hasil positif yaitu sebesar 0.11%. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

7 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

8 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

8 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

9 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

9 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

10 hours ago