Jakarta – PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4, setelah sukses dicaplok oleh Bangkok Bank Company Limited, pada 2020.
Saat ini, Permata Bank memang masuk kelompok KBMI III, atau dengan modal inti sekitar Rp50 triliun. Tercatat, di kelompok KBMI IV, dihuni oleh empat bank big caps, yakni BCA, Mandiri, BNI dan BRI. Keempat bank ini sukses memiliki modal inti di atas Rp70 triliun.
Presiden Bangkok Bank dan Presiden Komisaris Permata Bank, Chartsiri Sophonpanich mengatakan, saat ini Permata Bank memiliki kondisi permodalan yang cukup kuat. Terlebih, usai akuisisi BNLI dan menggabungkannya menjadi Bangkok Bank.
Baca juga : Bos Bangkok Bank Ungkap Alasan di Balik Akuisisi Permata Bank
“Permata Bank memiliki posisi permodalan cukup kuat di industri perbankan Tanah Air saat ini,” katanya, saat wawancara bersama Infobanknews dan sejumlah media lainnya di Bangkok, Thailand, Kamis, 21 November 2024.
Oleh karena itu, pihaknya meminta manajemen Permata Bank untuk menyiapkan pelbagai strategi pengembangan, baik jangka menengah dan jangka panjang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
“Jadi, kata kuncinya adalah laba yang berkelanjutan. Tidak ada suntikan modal,” tegasnya.
Sementara, Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli menuturkan, Permata Bank memang memiliki permodalan paling tinggi di antara bank penghuni KBMI III. Dan optimis bisa naik kelas ke KBMI IV.
“Saat ini kita berada di Rp50 triliun. Jadi bisa dihitung berapa lama kita akan menempuh perjalanan itu, tetapi tentu saja itu tergantung pada regulator,” bebernya.
Hanya saja, bagi Permata Bank bukan semata mengejar KBMI IV, tetapi bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh nasabah dalam jangka panjang.
“Bagi kami, ini bukan soal berada di KBMI 4 atau KBMI 3. Kami ingin melayani nasabah dengan lebih baik dan juga menjalankan strategi jangka panjang, bukan hanya pandangan jangka pendek yang harus menjadi KBMI 4,” bebernya.
Baca juga: KBank Perkuat Ekspansi Regional, Tegaskan Investasi pada Bank Maspion
Oleh karena itu, pihaknya pun terus berfokus untuk menyeimbangkan upaya Permata Bank untuk memperkuat provisi dalam melindungi bank dari turbulensi di masa mendatang dan memiliki pencadangan yang kuat.
“Tetapi pada saat yang sama, kami terus tumbuh dan meraih profitabilitas. Tentu saja, profitabilitas ini akan bertambah suatu hari nanti,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More