Nasional

Menhub Prediksi Lonjakan Penumpang 119,5 Juta pada Nataru 2025-2026, Ini Persiapannya

Poin Penting

  • Pemerintah perkirakan 119,5 juta orang atau 42,01% penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, meningkat 2,71% dari tahun sebelumnya.
  • Pergerakan terbesar dari Pulau Jawa, dengan tujuan utama Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, sementara wilayah Natal di Maluku, Papua, dan Kalimantan Barat tetap diawasi.
  • Persiapan transportasi dan stimulus: mobil pribadi dominan, didukung 31.433 bus, 711 kapal, 2.670 kereta, 368 pesawat, 253 kapal penyeberangan, plus diskon tol dan tiket udara.

Jakarta – Pemerintah memperkirakan terjadinya lonjakan mobilitas masyarakat pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Potensi pergerakan masyarakat diproyeksikan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, mencakup hampir separuh penduduk Indonesia.

“Hasil survei menunjukkan bahwa 42,01 persen penduduk Indonesia, atau sebesar 119,5 juta orang berencana melakukan perjalanan pada akhir tahun, meningkat 2,71 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, dalam keterangannya, di Jakarta, dikutip Selasa, 16 Desember 2025.

Menhub menjelaskan, pergerakan penumpang terbesar diprediksi berasal dari provinsi berpenduduk padat di Pulau Jawa, dengan tujuan yang juga terkonsentrasi di wilayah tersebut.

“Tujuan perjalanan didominasi oleh provinsi Jawa Tengah sebesar 20,23 juta orang, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Barat,” ucapnya.

Baca juga : BTN Relaksasi Kredit 22.879 Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

“Walaupun tidak termasuk dalam 10 besar survei, namun akan kami cermati wilayah-wilayah yang merayakan Natal seperti Maluku, Papua, dan Kalimantan Barat,” sambungnya.

Mobil Pribadi Dominasi Moda Transportasi

Sementara itu, dari sisi moda transportasi, mobil pribadi masih mendominasi pilihan masyarakat untuk bepergian pada akhir tahun dan diikuti oleh moda transportasi lainnya.

Pemerintah, sebut dia, telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi pendukung, baik moda transportasi darat, laut, udara, kereta api, maupun penyeberangan.

“Untuk transportasi darat kami menyiapkan 31.433 bis, transportasi laut 711 kapal, transportasi kereta api 2.670 kereta api, transportasi udara 368 pesawat, transportasi penyeberangan 253 kapal penyeberangan,” tuturnya.

Baca juga: CIMB Niaga Sekuritas Tunjuk Nieko Kusuma, Ini Susunan Direksi Terbaru

Ia menyampaikan, pemerintah juga memberikan stimulus sektor transportasi berupa diskon tarif dan tiket guna meringankan beban masyarakat selama periode libur Nataru. Kebijakan tersebut melibatkan koordinasi lintas kementerian dan BUMN.

“Stimulus untuk diskon tarif tol sebesar 20 persen pada 26 ruas jalan tol, yaitu pada tanggal 22, 23, dan 31 Desember. Sedangkan untuk tahun 2024 kemarin hanya diberikan sebesar 10 persen untuk 12 ruas jalan tol,” jelasnya.

“Stimulus angkutan udara berupa diskon tiket sebesar 13 hingga 14 persen untuk periode perjalanan 22 Desember hingga 10 Januari 2026,” bebernya.

Selanjutnya, ia menegaskan adanya dua isu strategis yang menjadi fokus pengelolaan Angkutan Nataru 2025–2026, yakni potensi lonjakan penumpang dan risiko cuaca ekstrem.

“Terdapat dua isu strategis pada angkutan Nataru 2025-2026, yaitu potensi lonjakan penumpang yang akan menimbulkan kemacetan dan penumpukan pada simpul transportasi dan risiko cuaca ekstrem yang menurut BMKG terdapat potensi curah hujan yang tinggi pada bulan Desember hingga Januari 2026,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Pemerintah Cabut Puluhan Izin Pemanfaatan Hutan, Total Lebih 1 Juta Hektare

Poin Penting Presiden Prabowo memerintahkan penertiban PBPH bermasalah, termasuk verifikasi, audit, dan pencabutan izin perusahaan… Read More

18 mins ago

Garudafood Dorong Kesejahteraan Petani Kacang Tanah di Gorontalo

Poin Penting Garudafood dan Pemkab Gorontalo menandatangani MoU untuk pengembangan pertanian kacang tanah Rachmat Gobel… Read More

44 mins ago

Pemerintah Relaksasi KUR Debitur Terdampak Bencana Sumatra, Begini Ketentuannya

Poin Penting Pemerintah memperluas relaksasi KUR bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More

1 hour ago

BRI Lakukan Rebranding Menjadi Bank Universal, Ada Pergeseran Fokus Bisnis?

Poin Penting BRI rebranding jadi bank universal disertai transformasi bisnis dan budaya kerja. UMKM tetap… Read More

2 hours ago

OJK Cabut Izin Usaha BPR Bumi Pendawa Raharja Cianjur, Ini Alasan dan Kronologinya

Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More

2 hours ago

BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun untuk Kebutuhan Nataru 2025

Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More

3 hours ago