Jakarta – Seorang leader pasti memiliki filosofi kepemimpinan. Filosofi itu sering kali menjadi senjata rahasia, pedoman untuk menggapai visi dan menggerakkan roda organisasi. Begitu pun dengan Daisuke Ejima, Direktur Utama (Dirut) Bank Danamon Indonesia (Bank Danamon). Ejima, sapaan karibnya, memperkenalkan empat filosofi yang selalu dipegangnya kepada tim Infobank, di Menara Bank Danamon, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024.
Sebelumnya, keempat filosofi itu sudah terlebih dulu ia kenalkan ke seluruh anggota timnya, terutama usai menjabat sebagai orang nomor satu di Bank Danamon.
“Sejak bergabung di Bank Danamon sebagai CEO, saya memberi tahu anggota tim saya tentang nilai-nilai yang harus dilakukan dalam bekerja, yang saya namakan 4D; diligent (tekun), decisive (tegas), develop (berkembang), dan delegate (delegasi),” ujar pria yang mulai menjabat sebagai Dirut Bank Danamon sejak 2023 ini.
Dijelaskan Ejima, diligent artinya menyelesaikan pekerjaan secara disiplin dan tepat waktu. Decisive yaitu membuat penilaian dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. Kemudian, develop berarti meningkatkan produktivitas dan menerapkan budaya kinerja tinggi.
“Mudah-mudahan setiap karyawan bisa saling berkembang satu sama lain. Bisa mengembangkan rekan atau bawahan. Jadi, paling tidak, saya ingin masing-masing orang bisa saling memberikan pengaruh yang baik,” kata Ejima.
Terakhir yaitu delegate. Karena tidak ada satu orang pun yang bisa mengerjakan semua pekerjaan sendiri, maka sebuah tim perlu memiliki delegasi yang tepat.
“Saya pribadi memegang filosofi ini di sepanjang karier saya. Semoga seluruh tim juga bisa melakukan hal yang sama,” imbuh pria kelahiran Jepang, 55 tahun silam, ini.
Baca juga: Bank Danamon Sediakan Layanan Pembayaran Klaim dan Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Ejima memulai karier perbankannya di Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG). Setelah lulus sebagai bachelor of economics dari Universitas of Tokyo, Jepang, pada 1991, ia bergabung dengan MUFG – salah satu grup jasa keuangan terbesar di Jepang, yang menempanya di berbagai bidang, seperti bidang operation dan research.
Sekitar awal tahun 2000, Ejima mengasah keahliannya di bidang corporate banking di Japanese Corporate Banking Group, Bank of Tokyo Mitsubishi Cabang New York, Amerika Serikat (AS). Ia pun sempat bekerja sebagai bankir di US Corporate Banking Group, New York. Sepuluh tahun, ia fokus menjadi corporate banker di New York.
Saat kembali ke Tokyo, Ejima mendapat tugas sebagai head of global HR office di kantor pusat MUFG Bank, Tokyo. Tugasnya itu mencakup semua wilayah cabang MUFG di sekitar 50 negara. Hal itu pun membuat peraih gelar master of business administration dari University of Michigan’s Ross School of Business, AS, ini sering bepergian untuk mengunjungi serikat pekerja MUFG. Ini menjadi bekal Ejima dalam pengembangan sumber daya manusia.
Ejima juga pernah menjabat sebagai Regional Executive MUFG Bank di Asia Pasifik, Singapura dan Deputy General Manager Corporate Banking Division Asia & Oceania, Singapura. Ia berlabuh di Indonesia saat ditugaskan menjabat Country Head of Indonesia untuk MUFG Cabang Jakarta dari Januari 2018 sampai dengan 2022. Hingga setahun kemudian, Ejima dipercaya memimpin Bank Danamon. Menurutnya, dari seluruh pengalaman penugasannya ke berbagai negara, Bank Danamon merupakan institusi terbesar yang pernah dipimpinnya.
“Di sepanjang perjalanan karier saya, memimpin Bank Danamon adalah yang terbesar. Mayoritas karier saya berada di segmen perbankan korporasi. Namun, Danamon juga memiliki pembiayaan konsumen, Adira Finance dan usaha kecil menengah (UKM). Jadi, ini adalah bank besar yang sangat komprehensif. Bagi saya, setiap hari merupakan tantangan,” aku pria yang hobi berlari dan golf ini.
Uniknya, saat ditugaskan memimpin Bank Danamon, kata Ejima, pemegang saham utama, yakni MUFG, tidak memberikan pesan-pesan khusus kepadanya.
“MUFG tidak mengatakan apa pun kepada saya. Mungkin alasannya, saya besar di MUFG. Saya telah menghabiskan 33 tahun bekerja di MUFG. Dari sini, saya yakin, karena saya tahu cara kerja MUFG, apa pandangan jangka panjangnya,” ungkap Ejima.
MUFG tidak menginstruksikan hal tertentu untuk dilakukan kepada dia, kata Ejima, itu juga karena mereka menghargai kemampuan lokal. Tidak hanya di Indonesia, MUFG juga telah melakukan investasi di negara lain. Mereka juga mengambil pendekatan yang sama, dalam hal ini MUFG menghormati local development di setiap negara.
“Namun, tentunya hal tersebut harus selaras dengan tujuan jangka panjang MUFG,” ujarnya lagi.
Baca juga: BI Rate Naik, Bank Danamon Pede Kredit Bisa Tumbuh Double Digit
Di bawah kepemimpinan Ejima, Bank Danamon punya visi besar, yaitu mencapai posisi top five bank di Indonesia.
“Semoga di tahun-tahun mendatang, kami bisa mencapai lima besar sesuai ambisi saya. Dan, untuk mencapainya, kami perlu langkah demi langkah,” pungkasnya.
Sekadar informasi, menurut data Biro Riset Infobank, per akhir 2023, Bank Danamon beraset Rp202,57 triliun. Dengan aset sebesar itu, Bank Danamon tercatat sebagai bank terbesar ke-10 di Indonesia. (*) Ayu Utami
Baca ulasan profile Daisuke Ejima, Direktur Utama Bank Danamon selengkapnya di Majalah Infobank No. 554 edisi Juni 2024.
Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar bisa menghindari middle income trap.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More