Mengelola SDM Bank Ditengah Ancaman Disrupsi
Jakarta – Kesiapan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi perbankan di tengah era disrupsi. Hal ini sejalan dengan adanya perkembangan teknologi informasi (TI) dalam perkembangan zaman yang membuat perubahan mendasar dalam kehidupan sehingga menciptakan disrupsi.
Kondisi ini harus bisa direspon perbankan sebagai lembaga keuangan yang mengelola dana masyarakat. SDM yang memiliki kompetensi dibidang TI maka akan bertahan ditengah era digitalisasi ini. Oleh sebab itu, perbankan dirasa perlu mengelola SDM nya agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
Ancaman disrupsi telah membayangi industri perbankan. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Bank BNI. Menurut Direktur Teknologi Informasi & Operasi Bank BNI, Dadang Setiabudi, disrupsi juga dirasakan perbankan. Mau tak mau perbankan harus membalut produknya dengan kecanggihan teknologi.
Dalam meluncurkan produk berbalut teknologi yang canggih ini, kata dia, maka perbankan membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan dibidang IT. Selama ini, pihaknya juga sudah mengantisipasi ancaman disrupsi ini dengan melakukan pelatihan dan edukasi terhadap karyawannya.
Baca juga: Regulasi Bikin Bank Kalah Cepat dari Fintech
Dengan cara demikian, tambah dia, SDM yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi dalam sebuah produk perbankan, akan bertahan ditengah terpaan era disrupsi digital. Di mana langkah transformasi digital harus melewati tantangan berupa merubah mindset SDM dari manual ke serba digital.
“Kami ada untuk kembangkan SDM namanya culture digital. Kita juga ada namanya BNI expert, disitu kita bina karyawan, kita buka komunikasi, jadi ada spesialis masing-masing. Jadi ini cara bagaimana mengatasi iklim digital,” dalam Infobank Digital Leadership Forum, di Jakarta, Selasa, 8 April 2018.
Seperti diketahui dunia saat ini sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi linear. Perubahannya sangat cepat, fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru.
Disrupsi menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. Cakupan perubahannya luas mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga ke pendidikan. Era ini akan menuntut kita untuk bisa berubah atau punah. (*)
Jakarta - Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto mengungkapkan, Presiden Prabowo menghargai dan memahani delapan… Read More
Jakarta – PT Bank Jago Tbk mencatatkan laba bersih Rp60 miliar di kuartal I/2025. Angka… Read More
Jakarta – Nilai tukar rupiah diproyeksikan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dipengaruhi oleh sikap Presiden… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau ke level 6.664,85… Read More
Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Jasa Keuangan… Read More
Jakarta - Saat ini, pasar modal Indonesia tengah menghadapi kondisi yang volatil. Menurut Ketua Dewan… Read More