Menurut perhitungannya, tanpa porsi perseroan pada Chandra Asri, saat ini saham BRPT masih di bawah harga wajar. Secara konservatif, harga wajar saham BRPT mencapai Rp3.000. Maka dengan memperhitungkan nilai Star Energy, otomatis akan mendongkrak nilai perseroan. Dengan asumsi ini, harga pelaksanaan rights issue bisa mencapai Rp2.000-2.500 per saham.
Sementara itu, hingga semester I-2017, Barito Pacific membukukan pendapatan bersih sebesar USD1,21 miliar atau tumbuh 35,33 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba bersih naik 35,67 persen menjadi USD152,68 juta.
Baca juga: Ini Alasan BRI Melakukan Stock Split
Direktur Utama Barito Pacific, Agus Salim Pangestu pernah mengatakan, peningkatan performa keuangan perusahaan ditopang oleh pertumbuhan kinerja yang konsisten dari sejumlah anak usaha, terutama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
“Kinerja semester I-2017 yang positif dan telah diaudit ini menunjukkan bahwa Barito Pacific Group berada dalam performa terbaik, serta menjadi modal utama kami dalam merealisasikan berbagai rencana ekspansi ke depan,” kata Agus Salim, baru-baru ini. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More