Categories: AnalisisPasar Modal

Menengok Prospek Saham Unggulan Perbankan

Sampai dengan Agustus 2015, secara years to date saham BBRI sudah minus 8,80%, BMRI minus 15,55%, BBNI minus 18,85% dan BBCA minus 1,71%. Dwitya Putra

Jakarta – Sepanjang tahun ini saham perbankan banyak berguguran, tak terkecuali saham unggulan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Perlambatan kinerja menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Hingga triwulan pertama saham unggulan perbankan, khususnya saham-saham bank BUMN tampil perkasa dengan menembus level resistance atau batas atas. Namun, pada saat issu ekonomi global mengalami perlambatan muncul, termasuk Indonesia, seluruh sektoral saham dilantai bursapun mulai terus menurun terpukul aksi profit taking, termasuk di saham perbankan.

Berdasarkan catatan infobank, sampai dengan Agustus 2015, secara years to date saham BBRI sudah minus 8,80% dari posisi akhir tahun 2014 di Rp11.650. BMRI minus 15,55% dari level Rp10.775, BBNI minus 18,85% dari posisi akhir tahun lalu Rp6.100, dan paling sedikit minus yaitu saham BBCA, atau sebesar 1,71% ytd dari Rp13.125. Dan per 31 Agustus 2015, saham BBRI berada di Rp10.625, BBCA Rp12.900, BMRI Rp9.100 dan BBNI Rp4.950.

Apakah ini menjadi petanda saham bank unggulan tersebut sudah cukup murah dan bisa dikoleksi? Atau masih akan seperti itu, mengingat kondisi ekonomi saat ini masih belum menentu?

Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto menuturkan, saham bank masih belum terlalu cerah. Hal ini dikarenakan masih tingginya tingkat suku bunga, perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar yang masih akan terus terjadi. “Saham bank masih belum terlalu cerah, karena tingkat bunga yg masih cukup tinggi, perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar,” kata David di Jakarta, Selasa, 22 September 2015.

Investorpun saat ini perlu bijak dalam bermain saham dengan memperhatikan sentimen yang ada. Karena jika dilihat secara fundamental keempat bank besar tersebut tentunya sangat bagus, dan selalu menghasilkan laba setiap tahunnya. Artinya secara jangka panjang tentu sangat layak di koleksi. (*)

Apriyani

Recent Posts

IHSG Rawan Terkoreksi, Saham ANTM hingga TINS Direkomendasikan Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

41 seconds ago

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

3 hours ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

10 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

10 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

12 hours ago

Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More

12 hours ago