Analisis

Menanti Kebangkitan Sektor Tambang

Beberapa hari terakhir sektor tambang bergerak menguat signifikan dengan ditandai melonjaknya harga saham Antam, Tambang Batubara Bukit Asam, Elnusa dan Indika Energy. Apakah ini menjadi tanda sektor tambang sudah mulai bangkit? Dwitya Putra

LAJU Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu masih relatif stabil, meski sempat terkoreksi akibat aksi profit taking atau ambil untung yang dilakukan investor terhadap saham unggulan.

Terbukti hingga perdagangan akhir pekan kemarin posisi indeks masih bertahan di level 4.800-an atau tepatnya 4,813.77.

Menguatnya harga minyak dunia dan positifnya roda ekonomi dalam negeri yang ditandai dengan menguatnya nilai tukar rupiah menjadi salah satu penopangnya.

Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 14 Maret 2016,sepanjang pekan kemarin harga minyak telah menguat sebanyak 7,6% di harga USD38,5/ barel. Kondisi tersebut tak ayal membuat laju saham berbasis tambang bergerak kencang.

Buktinya berdasarkan data yang dipublikasi bursa, pada perdagangan pekan lalu hanya terdapat dua sektoral saham yang tercatat menguat diatas 3%, yakni sektor tambang sebesar 3,29% dan perkebunan 6,04%. Sementara sektor yang tahan banting seperti konsumer pekan lalu tercatat anjlok 4,51%.

Terakhir, pada perdagangan saham sesi I siang ini, saham Antam tercatat naik 2,92% ke Rp458, Tambang Batubara Bukit Asam naik 1,59% ke Rp6.400, Elnusa naik 5,63% ke Rp338  dan Indika Energy melonjak 7,50% ke Rp215.

Hal ini menjadi salah satu catatan tersendiri apakah sektor tambang sudah mulai bangkit ataukah hanya sesaat, ditengah menguatnya harga minyak dunia.

Senior Research HD Capital, Yuganur Wijanarko dalam riset mingguannya merekomendasi beberapa sektor pertambangan mineral seperti emas, nickel, timah. Karena harga komoditas mulai bottoming pasca Fed menaikan suku bunga.

Kondisi tersebut dinilai memberikan kepastian investasi secara global baik untuk komoditas dan bursa saham kedepan.

“Secara teknikal saham ANTM, INCO, TINS, PTBA dan ADRO menarik untuk akumulasi menunggu siklus kenaikan berikutnya,” kata Yuganur dalam risetnya. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

7 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

12 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

14 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

14 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago