News Update

Menakar Peluang Emiten Properti

Jakarta – Maraknya pembangunan konstruksi melalui program pemerintah berimbas positif terhadap sekotor properti. Berdasarkan data Biro Riset Infobank, ada 52 perusahaan yang masuk dalam sektor property, real estate and bulding construction sub sektor property and real estate di Bursa Efek Indonesia.

Potensi yang dapat dipertimbangkan bagi investor dalam penentuan kinerja saham properti salah satunya adalah dari besarnya cadangan lahan emiten properti serta segmentasi penjualannya. Segmentasi penjualan emiten properti menjadi sangat relevan dalam penilaian kinerja keuangan, baik yang berasal dari pendapatan berulang (recuring income) atau merupakan hasil penjualan aset properti.

Emiten dengan porsi atau bobot recurring income yang cukup signifikan akan cenderung lebih aman  dalam hal terjadi kelesuan belanja properti oleh masyarakat. Lima emiten dengan total cadangan lahan terbesar per kuartal ketiga 2017 adalah Sentul City, Sinarmas, Jababeka & Co, PT. Hanson International, dan Ciputra.

Berdasarkan data Biro Riset Infobank per September 2017, emiten sub sektor property dan real estate dengan total cadangan lahan terbesar dipimpin oleh Sentul City (BKSL) dengan cadangan lahan sebesar 14. 346,93 hektar, kemudian disusul oleh kompetitornya yaitu Sinarmas Grup sebesar 6.578,16 hektar, kemudian Kawasan Industri Jababeka (KIJA) dengan landbank sebesar 3.155 hektar, Hanson International (MYRX) dengan landbank 2.445,48 hektar, dan Ciputra Grup dengan total cadangan lahan sebesar 2.420,82 hektar.

KInerja industri properti hingga kuartal ketiga 2017 dapat dikatakan cenderung melambat jika dibandingkan dengan kuartal ketiga 201. Rata-rata pertumbuhan penjualan emiten properti pada kuartal ketiga 2017 tercatat sebesar 2,58 persen, berada dibawah rata-rata pertumbuhan penjualan properti selama tiga tahun yaitu 11,58 persen. Namun, dengan adanya pembangunan infrastruktur pemerintah maka akan menjadi sentimen yang positif terhadap kebutuhan permintaan properti.

Untuk mengetahui lebih lengkap pembahasan mengenai kondisi properti, dapat mengunduh Majalah Infobank Edisi Januari 2018 melalui InfobankStore. (*) Lulu Badriyah

Apriyani

Recent Posts

HSBC Cetak Pertumbuhan Dana Kelolaan Nasabah Tajir Rp10 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More

25 mins ago

Dampak Kemenangan Trump di Pilpres AS bagi Indonesia: Untung dan Ruginya

Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More

26 mins ago

OJK Sebut 4 Elemen Ini Jadi Kunci Regulasi Keamanan Siber

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More

1 hour ago

Trump Menang Pilpres AS, BCA Cermati Dampaknya ke Pasar Keuangan

Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More

1 hour ago

IHSG Ditutup Ambles 1,90 Persen ke Level 7.243, 362 Saham Merah

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More

3 hours ago

Dukung Digitalisasi Bisnis, Unifiber Luncurkan NOC Berskala Internasional

Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More

3 hours ago