Oleh Yazid Bindar, Guru Besar Institute Teknologi Bandung
PELEMAHAN nilai tukar rupiah yang kini menembus angka Rp17.000 per 1 USD telah menyalakan alarm di kalangan pelaku pasar, akademisi, dan publik luas. Kenaikan tajam dari kisaran Rp16.000-an dalam waktu singkat mengindikasikan tekanan serius terhadap perekonomian nasional.
Banyak yang mulai bertanya: apakah ini pertanda bahwa Indonesia sedang menuju krisis moneter kedua, setelah 1998? Apalagi, jika nilai tukar terus melemah dan melintasi angka psikologis Rp20.000 per dolar Amerika Serikat (AS), maka skenario terburuk bisa saja menjadi kenyataan.
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More
Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More
Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More