Oleh Chandra Bagus Sulistyo
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dan Presidensi G20 di Bali, beberapa waktu lalu, mengingatkan kembali bahwa ekonomi dunia dilanda ketidakpastian di 2023. Tidak ada yang memprediksi apa yang akan terjadi di 2023. Resesi dimulai dari negara-negara maju, dan merembet ke negara-negara berkembang. Hanya negara-negara yang mempunyai fundamental ekonomi kuat yang bakal selamat dari resesi global.
Saat ini, tanda resesi global terlihat dari adanya kenaikan suku bunga oleh The Fed, yang berpengaruh pada penyusutan likuiditas global, yang dapat memperlambat pemulihan di seluruh kawasan negara dunia. Pengetatan moneter di Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan investor menarik uang mereka keluar dari negara-negara ekonomi berkembang, dan memicu depresiasi mata uang di sebagian besar ekonomi dunia.
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More