Jakarta – Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Industri Keuangan Non Bank (IKNB) khususnya asuransi mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya kasus perusahaan asuransi yang terjadi pada beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, perlu adanya literasi yang menyeluruh terhadap masyarakat agar kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi kembali pulih.
Wealth Management Product Head Bank OCBC NISP, Vonny Wibowo mengatakan perlunya meningkatkan literasi mengenai produk asuransi, sehingga masyarakat dapat membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan profil risiko yang dimiliki.
“Yang paling penting dalam membeli produk asuransi salah satunya tahu dulu kebutuhan produk kita kemudian ini sesuai dengan kebutuhan kita dan profil risiko kita,” ujar Vonny Wibowo di Jakarta, Rabu 26 Oktober 2022.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru tahun 2019 mencatat bahwa tingkat inklusi mencapai 76,19%, meningkat dibandingkan hasil SNLIK pada 2016 yaitu sbesar 67,8% untuk indeks inklusi keuangan. Meski meningkat, data terbaru tersebut menunjukkan bahwa adanya gap yang cukup tinggi antara indeks literasi (38,03%) dan inklusi (76,19%). Dari setiap 100 masyarakat Indonesia, terdapat 76 masyarakat yang inklusif menggunakan produk/layanan keuangan, tetapi hanya sejumlah 38 orang yang memahami dengan benar.
Untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan, Bank OCBC NISP juga menghadirkan Ruang meNyala, yaitu kelas-kelas gratis yang memiliki tematik tema diskusi seputar pengelolaan keuangan dan berbagai macam topik investasi bersama dengan praktisi atau pun financial expert. Kelas-kelas tersebut dapat dihadiri secara online ataupun offline di financial fitness gym (FFG) di pantai Indah Kapuk (PIK) at The COVE, Jakarta ataupun di FFG Mall Ciputra World, Surabaya.
“Ini adalah salah satu cara kita memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga diharapkan literasi masyarakat mengenai asuransi dapat naik dan membeli produk-produk asuransi yang sesuai kebutuhan,” ucap Vonny Wibowo.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan inklusi keuangan untuk mencapai target 90% di tahun 2024, bersamaan dengan peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di bulan Oktober 2022. Great Eastern Life Indonesia bersama dengan mitra strategisnya Bank OCBC NISP menghadirkan GREAT Prestige Protector, produk asuransi jiwa dalam mata uang rupiah yang memberikan kepastian perlindungan diri dan pertumbuhan aset selama 10 tahun pertama sejak Polis berlaku.
Nina Ong selaku Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia mengungkapkan sejak di luncurkan (soft launched) pada 19 september 2022, animo masyarakat terhadap produk ini cukup antusias. Hingga saat ini total premi yang dikumpulkan dari produk GREAT Prestige Protector sudah mencapai Rp34 miliar.
“GREAT Prestige Protector berhasil masuk dalam jajaran 5 besar produk asuransi yang paling diminati nasabah di Great Eastern Life Indonesia,” tutup Nina Ong. (*)
Jakarta - Bank Mandiri bersinergi dengan PT Delta Mitra Sejahtera untuk menghadirkan Cikande Business Residence… Read More
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More