Masih banyaknya perbankan nasional yang modal intinya di bawah Rp1 triliun atau kategori BUKU 1, dan BUKU 2 dengan modal inti di kisaran Rp1 triliun hingga Rp5 triliun menjadi persoalan tersendiri. Terlebih saat proses pembukaan sektor keuangan dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) semakin dekat.
Baca juga: Kala Bank Berlomba Mempertebal Pencadangan
Bank-bank regional bahkan sudah lebih dahulu masuk ke pasar perbankan Indonesia lewat gurita usahanya. Sebut saja tiga bank jagoan Singapura tadi, DBS, OCBC dan UOB yang sudah punya anak usaha di Bumi Pertiwi. Belum serbuan bank-bank Malaysia, lewat Grup Maybank dan CIMB yang sudah lebih dulu hadir di Tanah Air.
Untuk itu perlu usaha ekstra dari perbankan nasional untuk membangun kekuatannya, karena memahami karakteristik pasar dalam negeri dan local wisdom saja tidaklah cukup. Peningkatan permodalan menjadi sebuah keharusan karena merupakan senjata utama dalam bisnis perbankan. Konsolidasi bisa menjadi salah satu langkah yang ditempuh. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More