News Update

Melihat Raihan Dana USD4,5 Miliar oleh Ant Financial

oleh Agung Galih Satwiko

ANT FINANCIAL mengumumkan perolehan pendanaan dalam bentuk funding round sebesar USD4,5 miliar, kemarin, Selasa, 26 April 2016. Jumlah ini langsung menjadi rekor terbesar funding round yang diperoleh perusahaan Fintech.

Ant Financial ialah perusahaan di China yang terkenal melalui jasa pembayaran online Alipay, yang kurang lebih sejenis dengan PayPal. Ant Financial juga mengoperasikan money market fund dengan nama Yu’e Bao, bank online dengan nama MYBank dan Ant Micro loan yang memberikan pinjaman kepada sekitar 20 juta usaha kecil dan menengah di China. Saat ini Alipay memiliki sekitar 450 juta pengguna yang aktif dan memproses sekitar 58% pembayaran online di China. Di China, Ant Financial bukan penyedia jasa pembayaran online satu-satunya. Saat ini Ant Financial dengan Alipay-nya bersaing dengan perusahaan rintisan lainnya seperti JD.com dengan JD Finance-nya, dan juga dengan Tencent dan Baidu.

Ant Financial sebelumnya merupakan bagian dari bisnis e-commerce Alibaba yang bertugas menyediakan jasa pembayaran online bagi konsumen Alibaba melalui jasa Alipay. Dalam perkembangannya, Alipay juga digunakan untuk berbagai layanan, mulai dari membayar taksi sampai belanja di toko kelontong. Ant Financial di-spin-off dari Alibaba sebelum Alibaba melakukan IPO pada tahun 2014 yang saat itu mencapai rekor dengan pendanaan dari IPO sebesar USD25 miliar.

Dalam transaksi funding round kemarin, Ant Financial berhasil memperoleh dana sebesar USD4,5 miliar. Transaksi ini dilakukan melalui pendanaan Series B (second round) oleh konsorsium yang dipimpin oleh China Investment Corp Capital dan CCB Trust, dengan investor lainnya ialah China Life, China Development Bank Capital, Primavera Capital Group dan China Post Group. Pendanaan ini membuat valuasi Ant Financial mencapai USD60 miliar naik dibandingkan akhir tahun lalu yang diperkirakan bernilai USD45 miliar. Valuasi Ant Financial sebesar USD60 miliar ini (sekitar Rp792 triliun), sudah melampaui PayPal di AS yang valuasinya sebesar USD48 miliar.

Ant Financial akan menggunakan dana yang diperolehnya dari transaksi tersebut untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan IT di China dan India, ekspansi di daerah pinggiran China dan investasi di bidang IT untuk memperkuat bisnis sistem pembayarannya. Ant Financial juga tengah mempersiapkan bisnisnya untuk proses IPO nantinya sehingga dapat berkembang lebih maju lagi. Eksekutif Ant Financial menyatakan bahwa listing akan dilakukan baik di bursa domestik maupun di luar negeri. Langkah IPO setelah beberapa kali pendanaan melalui transaksi funding round ini merupakan langkah yang wajar dilakukan oleh perusahaan rintisan dalam mengembangkan bisnisnya menjadi perusahaan yang matang.

Mungkin banyak yang belum paham apa itu funding round, apa itu Series B? Pada dasarnya perusahaan rintisan akan memulai usahanya dengan pendanaan yang disebut sebagai seed capital. Seed capital tentu pendanaan dari pribadi atau orang terdekat atau angel investor yang berinvestasi dalam seed capital. Apabila perusahaan rintisan terus maju, maka pendanaan berikutnya dapat dilakukan melalui funding round mulai dari Series A, dilanjutkan dengan Series B, Series C, dan pada akhirnya IPO.

Series A, B, dan C sebenarnya hanya menggambarkan tahapan pendanaan dengan prinsip seri A lebih berisiko dari seri B dan seri B lebih berisiko daripada seri C. Namun demikian tentu Seri A lebih murah dibandingkan seri B dan seri B lebih murah dibandingkan seri C. Artinya untuk membeli kepemilikan di perusahaan rintisan akan lebih murah pada tahap seri A dibandingkan jika nanti perusahaan semakin maju dan memasuki tahap seri C. Bisa jadi terdapat investor yang berbeda antara saat tahap seed capital, seri A, seri B atau seri C. Seiring perkembangan dari seed capital, series A, B dan C, nilai perusahaan akan terus naik hingga saat IPO mencapai kematangannya. Investor di seed capital, series A, B, dan C dapat menjual kepemilikannya di saat IPO atau setelah IPO. (*)

Penulis adalah staf Wakil Ketua DK OJK

Paulus Yoga

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

2 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

3 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

3 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

4 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

5 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

5 hours ago