Market Update

Melantai di Bursa, Saham Superbank (SUPA) Sentuh ARA

Poin Penting

  • Harga saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) naik 24,41 persen ke level Rp790 per saham pada hari pertama pencatatan di BEI, dari harga IPO Rp635 per saham
  • IPO SUPA mengalami oversubscribed hingga 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, serta mencatatkan transaksi awal senilai Rp1,73 miliar
  • Sekitar 70 persen dana IPO digunakan untuk modal kerja penyaluran kredit, sementara 30 persen dialokasikan untuk belanja modal dan pengembangan bisnis, termasuk teknologi informasi.

Jakarta – Harga saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) mengalami peningkatan usai resmi mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan ke-26 di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini Rabu, 17 Desember 2025.

Harga saham SUPA meningkat sebanyak 24,41 persen atau menyentuh Auto Reject Atas (ARA) ke level Rp790 per saham dari harga penawaran umum Rp635 per saham.

Usai pencatatan saham, sebanyak 21 ribu saham SUPA telah diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 1.741 kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp1,73 miliar. 

Baca juga: Menimbang Prospek Superbank Masuk Bursa

Tidak hanya itu, IPO SUPA mengalami kelebihan permintaan investor atau oversubscribed hingga 318,69 kali atau mencapai lebih dari 1 juta order

Dalam aksi korporasi IPO itu SUPA menawarkan sebanyak 4.406.612.300 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp100 atau saham yang mewakili 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Baca juga: Superbank (SUPA) Patok Harga IPO Rp635 per Saham

Raih Dana Segar Rp2,79 Triliun

SUPA akan meraih dana sekitar Rp2,79 triliun dari aksi IPO. Nantinya, sekitar 70 persen bakal digunakan untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit perseroan.

Sisanya, sekitar 30 persen dana hasil penawaran umum akan dialokasikan untuk belanja modal dalam rangka mendukung kegiatan usaha, termasuk namun tidak terbatas pengembangan produk, pada pengembangan teknologi informasi, dan/atau hal-hal lain yang dapat mendukung pertumbuhan usaha perseroan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

IHSG Sesi I Lanjut Ditutup Menguat ke Posisi 8.715, Infrastruktur Jadi Penopang Utama

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,33 persen ke level 8.715, dengan nilai transaksi mencapai… Read More

47 mins ago

Bakti BCA dan Nicholas Saputra Dampingi Penenun Sumba Timur Hadirkan Wastra Warna Alam

Poin Penting Bakti BCA bersama WARLAMI mendampingi 50 penenun Sumba Timur mengembangkan wastra warna alam… Read More

1 hour ago

BTN Catatkan Laba Bersih Rp2,91 Triliun per November 2025

Poin Penting BTN mencatat laba bersih Rp2,91 triliun per November 2025, tumbuh 21,10% yoy, ditopang… Read More

3 hours ago

Harga Emas Galeri24 dan UBS Turun, Antam Naik Tipis Hari Ini

Jakarta – Harga emas produk Galeri24, UBS dan Antam yang diperdagangkan di Pegadaian pada Rabu, 17… Read More

5 hours ago

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp16.667 per Dolar AS

Poin Penting Rupiah dibuka menguat 0,14 persen ke level Rp16.667 per dolar AS pada Rabu… Read More

5 hours ago

IHSG Kembali Dibuka Menguat pada Level 8.711, Jelang RDG BI

Poin Penting IHSG dibuka menguat 0,29 persen ke level 8.711 jelang Rapat Dewan Gubernur Bank… Read More

5 hours ago