Jakarta – Harga saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) atau Fore Coffee mengalami penguatan usai melakukan pencatatan saham sebagai perusahaan ke-12 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 14 April 2025.
Harga saham FORE meningkat sebesar 34,04 persen ke level Rp252 per saham atau hampir mengalami Auto Rejection Atas (ARA) dari harga penawaran sebelumnya Rp188 per saham.
Lalu usai pencatatan saham, sebanyak 124 ribu saham FORE telah diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 978 kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp3,13 miliar.
Baca juga: 21 Emiten Siap Buyback Saham Tanpa RUPS, Nilainya Hampir Rp15 Triliun
Melalui IPO tersebut, Fore Coffee berhasil menghimpun dana sekitar Rp353,44 miliar, dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham dan menawarkan sebanyak 1,88 miliar saham baru atau setara dengan 21,08 persen dari total modal disetor dan ditempatkan penuh.
Selain itu, tingginya minat investor terhadap IPO Fore Coffee tercermin dari kelebihan permintaan atau oversubscription mencapai lebih dari 200,63 kali dari 114.873 ribu investor yang tercatat berpartisipasi pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025 yang mengacu pada data dari sistem e-IPO.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Analis Rekomendasikan Saham AMRT, BBNI, CUAN, hingga TLKM
Adapun penggunaan dana IPO tersebut akan digunakan sebanyak Rp275 miliar untuk memperluas jaringan outlet kopi dengan target pembangunan 140 outlet baru dalam dua tahun ke depan.
Lalu, sekitar Rp60 miliar untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet donat oleh anak perusahaan dan sekitar Rp18,44 miliar untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More
Poin Penting OJK menyetujui konsolidasi 130 BPR/BPRS sepanjang 2025, yang telah digabung menjadi 45 BPR/BPRS… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia melalui DIM menandatangani HoA dengan PLN untuk menjajaki investasi proyek energi… Read More
Poin Penting OJK resmi menerbitkan POJK 32/2025 untuk mengatur penyelenggaraan Buy Now Pay Later (BNPL/paylater)… Read More
Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More
Poin Penting OJK optimistis kinerja perbankan 2026 tetap positif didukung tren penurunan suku bunga. Penurunan… Read More