Ekonomi dan Bisnis

Melalui Cara Ini, LPEI Dorong Potensi Ekspor Sumatera Utara

Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong dan meningkatkan potensi ekspor provinsi Sumatera Utara. Salah satunya, dengan menggelar forum pertemuan bersama para eksportir unggulan Sumatera Utara dalam acara “LPEI Export Forum dan Sosialisasi Program Penugasan Khusus Ekspor 2024”.

Acara sendiri bertujuan mendorong ekspor Sumatera Utara dengan memberikan export outlook di Sumatera Utara sehingga pelaku ekspor dapat melihat prospek ekspor yang akan datang. 

Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Kementerian Keuangan Heri Setiawan mengatakan, untuk mendorong ekspor Sumatera Utara, pemerintah memberikan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi kepada kegiatan ekspor yang secara komersial sulit untuk dilaksanakan, tetapi dianggap perlu untuk menunjang kebijakan ekspor nasional. 

Baca juga : LPEI Rombak Jajaran Direksi, Berikut Susunan Teranyarnya

“Melalui PKE, LPEI sebagai perpanjangan tangan Kementerian Keuangan membantu pelaku usaha mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi, khususnya eksportir Sumatera Utara,” katanya, dikutip Senin, 29 Juli 2024.

Menurutnya, para eksportir dapat memanfaatkan berbagai Program Penugasan Khusus Ekspor sesuai dengan profil/karakteristik ekspor yang ada, antara lain PKE UKM yang dirancang untuk UKM berorientasi ekspor, PKE Kawasan untuk eksportir yang ingin menembus pasar ekspor ke tujuan negara non- tradisional, PKE Trade Finance dengan skema transaksi trade, serta PKE Farmasi dan Alat Kesehatan bagi eksportir yang bergerak di industri kesehatan.

Chief of Region LPEI, Anton Herdiyanto menjelaskan, LPEI proaktif untuk memberikan solusi dan dukungan penuh kepada eksportir Sumatera Utara sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku usaha ekspor serta menciptakan kepercayaan dari negara lain. 

Saat ini Sumatera Utara memiliki 737 eksportir yang terdiri dari 555 eksportir dengan nilai ekspor di bawah Rp50 miliar, 137 eksportir dengan nilai ekspor Rp50-500 miliar, dan 45 eksportir dengan nilai ekspor di atas Rp500 miliar. 

Baca juga : DPR Hanya Setujui PMN LPEI Rp5 Triliun, Setengah dari Pengajuan

“Pada level nasional, nilai ekspor Sumatera Utara masuk ke dalam 10 provinsi terbesar dengan jumlah eksportir terbesar ke-7 di Indonesia. Angka kontribusi yang signifikan ini tentulah hasil kolaborasi yang solid antara Kementerian, Lembaga, pelaku usaha serta seluruh elemen ekosistem ekspor Sumatera Utara,” jelasnya.

Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist LPEI Rini Satriani menjelaskan, sekitar 80% ekspor Sumatera Utara tersebar oleh produk lemak & minyak hewani/nabati, produk kimia, ampas & sisa industri makanan, karet & barang dari karet, dan sabun & bahan pembersih. 

Adapun, produk-produk Sumatera Utara telah menjangkau hingga 182 negara, dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, dan India. 

Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah buyer produk ekspor Sumatera Utara sejak 2022, dengan 32,29% diantaranya merupakan buyer loyal. Rini menganalisis bahwa pertumbuhan ekspor Sumatera Utara akan tetap stabil hingga tahun 2025. 

Sejumlah produk unggulan asal Sumatera Utara memiliki peluang nilai ekspor di dunia yang tinggi, seperti kopi, teh, dan rempah dengan nilai mencapai Rp14,09 triliun, buah-buahan mencapai Rp8,9 triliun, produk plastik dan barang dari plastik senilai Rp58,46 triliun, minyak atsiri, wewangian dan kosmetik sebesar Rp22,12 triliun, produk olahan dari daging, ikan, krustasea dan moluska sebesar Rp15,69 triliun serta produk kayu sebesar Rp39,5 triliun. 

Di sesi terpisah, LPEI juga memperkenalkan marketplace bernama Komodoin kepada para pelaku usaha berorientasi ekspor Sumatera Utara. 

Komodoin yang akan meluncur dalam beberapa waktu mendatang akan membantu dan memudahkan pelaku usaha berorientasi ekspor dengan menyediakan informasi berbasis riset data dan membantu eksportir dalam menjangkau buyer baru di pasar dunia agar produk Indonesia berani mendunia. 

Kapala Divisi SME’s Advisory Services LPEI, Lutpi Ginanjar yang menjelaskan marketplace Komodoin di hadapan para pelaku UKM berorientasi ekspor juga menggali masukan dari UKM yang sudah ekspor untuk mengoptimalkan dukungan LPEI dalam meningkatkan peran UKM Sumatera Utara menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago